Kemarau, 269 Hektare Lahan Pertanian di Garut Kekeringan, Petani Gagal Panen

- 6 September 2023, 20:33 WIB
Tanaman padi milik petani di wilayah Kecamatan Selaawi Garut yang dipastikan akan mengalami gagal panen (puso) akibat kekeringan kategori berat yang merupakan dampak dari musim kemarau.
Tanaman padi milik petani di wilayah Kecamatan Selaawi Garut yang dipastikan akan mengalami gagal panen (puso) akibat kekeringan kategori berat yang merupakan dampak dari musim kemarau. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Musim kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Garut tidak hanya menimbulkan kekeringan yang menyebabkan warga kesulitan air bersih. Kemarau juga telah menyebabkan ratusan lahan pertanian di Garut kekeringan bahkan puso. 

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga, kekeringan telah berdampak terhadap sektor pertanian yang berada di wilayah Kabupaten Garut. Saat ini tercatat ada ratusan hektare lahan pertanian yang mengalami kekeringan akibat sulitnya pasokan air. 

"Hingga 30 Agustus 2023, dari laporan yang kami terima sudah ada ratusan hektare lahan pertanian di Garut yang mengalami kekeringan. Puluhan hektare di antaranya bahkan dipastikan gagal panen atau puso," kata Beni, Rabu, 6 September 2023.

Baca Juga: Kekeringan di Garut Meluas, 19 Kecamatan Berstatus Siaga Bencana

Disampaikannya, kekeringan yang terjadi pada lahan pertanian terdiri dari tiga kategori, yakni ringan, sedang, dan berat hingga terjadi puso. Lahan pertanian yang kekeringan tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Garut. 

Untuk lahan pertanian yang mengalami kekeringan ringan, kata Beni, saat ini mencapai 163 hektare, kekeringan sedang 70 hektare, dan kekeringan berat 36 hektare sehingga totalnya mencapai 269 hektare. Sedangkan dari jumlah tersebut, lahan pertanian yang sudah dipastikan puso atau gagal panen saat ini sudah mencapai 22 hektare. 

Diungkapkannya, adapun untuk kriteria dari kekeringan ringan sekitar 25 persen luas lahan telah terserang kekeringan, dan untuk kekeringan sedang mencapai hampir 50 persen. Sedangkan untuk kondisi kekeringan berat yaitu tingkat kekeringan di lahan pertanian sudah mencapai di atas 75 persen serta mendekati kondisi puso tetapi masih memiliki peluang untuk dipanen.

Baca Juga: Wabup Garut Resmikan Kampung Jati Jadi Kampung Bebas Narkoba

"Dan terakhir itu yang puso dan dipastikan tidak bisa tertolong lagi dalam artian gagal panen karena hampir sebagian besar di atas 75 persen sudah terkena kekeringan. Ini sudah pasti tidak akan menghasilkan produksi sama sekali akibat kekeringan parah," ucapnya. 

Beni menerangkan, untuk lahan pertanian yang mengalami puso terdapat di dua wilayah kecamatan yakni Pasirwangi seluas 7 hektare dan Selaawi seluas 15 hektare. Pihaknya juga menyoroti zonasi berdasarkan tingkat kekeringan dimana beberapa wilayah telah mencapai zonasi merah, menunjukkan kekurangan sumber air yang signifikan.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x