Kolaborasi Epik Penghujung Tahun, NgaosArt ft Mahasiswa Sendratasik UMTAS Bicarakan Cita-cita di Atas Panggung

29 Desember 2023, 21:56 WIB
12 Pementasan Epik kolaborasi penghujung tahun Ngaos Art ft Mahasiswa Sendratasik /Kabar-priangan.com/Yuni Kartika

KABAR PRIANGAN - Pada penghujung tahun 2023, Mahasiswa jurusan Sendratasik Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) berkolaborasi dengan NgaosArt Foundation mempersembahkan beberapa pertunjukan epik.

Pertunjukan ini sekaligus menjadi panggung ujian akhir semester pada mata kuliah keaktoran yang diampu oleh Budi Dharma, M.Sn. Pertunjukan ini berlangsung selama dua hari yaitu pada tanggal 27 s.d 28 Desember 2023 di studio NgaosArt. Dengan menyuguhkan 12 penampilan yang dilakonkan oleh mahasiswa jurusan Sendratasik UMTAS angkatan 2021 yang berkolaborasi dengan sutradara-sutradara muda yang bernaung di NgaosArt Foundation.

Ada sesuatu yang unik pada pertunjukan ini yaitu seluruh pertunjukan ini yang berjumlah dua belas penampil dan sepuluh sutradara semua menggunakan satu naskah yang sama yaitu naskah milik Ab Asmarandana, walaupun demikian para sutradara dan aktor mengemas pertunjukan ini dengan kemasan yang sangat bervariatif.  Sesuai dengan kajian dan cara pandang sutradara dalam mengejawantahkan naskah tersebut menjadi sebuah lakon di atas panggung.

Baca Juga: Ngaos Art Tasikmalaya Kembali Gelar Ngaji Wirahma Vol. 7 Bertajuk 'Datang Bulan di Cineam'

Pada naskah yang cukup singkat tersebut penulis membicarakan tentang cita-cita dan alis. Setiap sutradara mengolah naskah tersebut dengan menggunakan tafsir dan sudut pandang masing-masing, sehingga 12 pementasan ini memiliki konsep dan judul yang berbeda. Setiap pertunjukan memiliki masing-masing kegelisahan sutradara yang ingin disampaikan pada penonton.

Bahkan Gunawan salah satu sutradara yang menyutradarai dua pementasan sekaligus, memberikan judul dan konsep yang berbeda pada dua pementasan garapannya. Pementasan pertama ia beri judul "Permasalahan Panggung" yang diperankan oleh Nuravianti Suroya. Dan pementasan yang bertajuk "Menjadi Aktor" diperankan oleh Rosa Inayah Paujiah.

Walaupun digarap oleh sutradara yang sama bentuk kedua pementasan ini tidak sama, pertunjukan "Permasalahan Panggung" dibuat sutradara dengan menempatkan aktor pada suatu mimbar. Sedangkan pada pertunjukan "Menjadi Aktor" aktor ditugaskan oleh sutradara untuk menjelma menjadi anak-anak setia pada imajinasinya berbincang dengan boneka.

Baca Juga: Ngaos Art Balut Dramamusikal Satru dengan Performance Art Tema Pesta Demokrasi

Pementasan yang ketiga disutradarai oleh Aulia Achsan diberikan judul "Setoran" (Seni Aktor dan Peran). Pementasan ini diperankan oleh Aneu Levani yang melakonkan kegelisahan seorang aktor dalam proses kreatif. Sedangkan pada pementasan keempat Rika Mustika menjadikan aktornya yaitu Anggita Yulizar menjadi tokoh yang menyampaikan kegelisahannya melalui seluruh anggota tubuhnya pada pementasan yang bertajuk "Lathi".

Berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya dua pementasan terakhir yang dipentaskan pada hari pertama justru banyak mengundang gelak tawa penonton. Kido Fauzi menyulap aktornya yang bernama Irna Nuraeni menjadi seorang badut yang jenaka. Pertunjukan yang bertajuk "Panggung Diam" berhasil membuat studio dipenuhi gelak tawa penonton.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Rizky Surya yang berhasil menutup pertunjukan pada hari pertama dengan sorai tepuk tangan dan gelak tawa penonton karena kejutan-kejutan tak terduga yang dilakonkan oleh aktornya yang bernama Ato. Ato berhasil memainkan lakon yang berjudul "Menyelami Kepedihan" ini dengan sangat menawan.

Baca Juga: Ngaos Art Tasikmalaya Kedatangan Dua Tamu Istimewa. Bawa Sampah dan Ada juga Bawa Empat Sehat Lima Cucu

Sedangkan pada hari kedua terdapat enam pertunjukan yang telah digarap oleh lima sutradara yang berbeda. Sama seperti Gunawan yang menggarap dua pementasan sekaligus. Kahfi juga menyutradarai dua pementasan dengan balutan konsep dan judul yang berbeda.

Pertunjukan pertama yang disutradarai oleh Kahfi berjudul "Di Luar Nurul" yang diperankan oleh Nurul Fauziah. Kahfi mengemas pementasan ini dengan balutan artistik kertas yang disebarkan di seluruh sisi panggung. Atmosfer tersebut tentu mendukung Nurul untuk memerankan tokoh yang sangat kalut dengan proses yang sedang dijalaninya.

Sedangkan pada pementasan kedua Kahfi membalut aktornya yang bernama Ai Resa Fauzia dengan pakaian serba putih, garapannya ia beri judul "DeeP" seperti judulnya pada pementasan ini Ai Resa begitu lihai memainkan  emosi tokoh dengan sangat dalam.

Baca Juga: Peringati Hatedu 2023, Ngaos Art Garap Lakon Cinta Jeung Sajabana Berkonsep Teater Lingkungan Schechner

Pementasan ketiga dimainkan oleh Nova Puspita dengan memainkan lakon yang berjudul "Legam" yang disutradarai oleh Yunikt, dengan menggunakan kostum badut Nova justru harus menyampaikan kegelisahan tokoh yang merasa bosan dengan kegelapan yang menimpanya.

Sedangkan Ikhsan Kumis justru mengemas naskah singkat itu dengan konsep yang begitu indah dan romantis, dengan menggunakan sepatu dan mawar sebagai simbol yang didukung dengan tarian-tarian indah dari Aktornya yang bernama Agus. Kemahiran Agus dalam dunia tari dimanfaatkan sutradara dengan sangat epik pada pementasan yang berjudul "Renjana" itu.

Berbeda dengan Ikhsan, Dodoy justru mengemas pertunjukannya dengan sangat khidmat, Farhan Suharjo aktornya disulap menjadi seorang biksu. Farhan berhasil membawakan pementasan yang berjudul "Gentayangan" dengan sangat epik.

Baca Juga: Nawaetu Hatedu 2023: Ada Lebaran Teater di Studio Ngaos Art

Sedangkan yang terakhir Alvin membuat naskah singkat milik Ab Asmarandana lekat dengan kisah yang sedang populer belakang ini, Alvin memberi judul garapannya "Gadis Aktor" dengan atmosfer panggung yang penuh gemerlap dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu video mapping sehingga membuat pertunjukan ini tampak begitu menawan. Ditambah dengan kelihaian Izma Nursyifa dalam memerankan tokoh gadis aktor tersebut dengan indah.

Ab Asmarandana selaku dosen pengampu mata kuliah kelas keaktoran di UMTAS sekaligus nahkoda dari NgaosArt foundation mengaku bahagia dengan adanya peristiwa tersebut. Karena menurutnya dengan adanya peristiwa tersebut berhasil menciptakan persaingan sehat  baik dari para aktor maupun sutradaranya.***

Editor: Yuni Kartika

Tags

Terkini

Terpopuler