Kasus DBD di Baregbeg Ciamis Meningkat, 13 Orang Dirawat dan 1 Meninggal

22 Februari 2024, 15:51 WIB
Kepala UPTD Puskesmas Baregbeg, Ridwan Mulyana menunjukan salah satu tempat sarang nyamuk DBD yang ada dilingkungan kantor salah satunya melalui tempat dispenser. /kabar-priangan.com/DOK Endang SB/

KABAR PRIANGAN - Kasus demam berdarah dengue ( DBD) menjadi ancaman bagi masyarakat di lingkungan Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis.

Kini sebanyak 13 orang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dilaporkan satu orang meninggal dunia selama dua bulan terakhir di Januari-Februari 2024.

Kepala UPTD Puskesmas Baregbeg, Ridwan Mulyana mengatakan, peningkatan kasus DBD di lingkungan Kecamatan Baregbeg pada tahun 2024 meningkat drastis dibanding pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Tarik Minat Wisatawan Luar, Pemkab Ciamis Luncurkan Kalender Even 2024

Peningkatan kasus ini masih terjadi karena intensitas hujan yang tinggi menimbulkan genangan air dan menjadi sarang nyamuk.

"Kasus DBD yang terjadi sekarang agar warga tetap waspada untuk meningkatkan kembali kebersihan lingkungan sekitar rumah hingga pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bisa dilakukan secara rutin," katanya.

"Karena, serangan ini dapat mematikan, jika tidak tertolong dan sampai saat ini masih terdapat 13 orang harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, serta satu orang tidak tergolong," tambahnya, Kamis, 22 Februari 2024.

Baca Juga: Bina Kerukunan Ratusan Siswa Joy Kids Kunjungi Kampung Kerukunan dan Ponpes di Ciamis

Meningkat dari Tahun Lalu

Ia mengatakan, serangan kasus DBD selama pergantian musim tahun ini mengalami peningkatan paling tinggi dibandingkan pada tahun lalu.

Selain itu juga dimungkinkan karena warga abai aka pola hidup bersih dan sehat (PHBS) terutamanya dalam menjaga lingkungan.

Penambahan kasus DBD yang terjadi di wilayah, selama ini bisa juga dari faktor kurangnya masyarakat dalam membuang sampah. 

Baca Juga: Jembatan Cilokat di Buniseuri Ciamis Terkenal Angker, Kerap Terdengar Suara Tangisan Wanita Misterius

"Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Puskesmas Baregbeg kasus DBD yang paling banyak terjadi di wilayah Desa Sukamaju dan Desa Sukamulya hingga desa lainnya masih ditemukan termasuk di setiap dusun," ujarnya.

Dengan meningkatnya kasus DBD yang terjadi sekarang, warga diminta untuk terus waspada. Sejumlah upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah menguras, menutup dan mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS).

Kasus DBD, kata dia, masih menjadi ancaman dan bagi masyarakat jangan menganggap remeh DBD dengan menganggap demam biasa.

Baca Juga: Momen HPSN 2024, DPRKPLH Ciamis Ingatkan Pengurangan Sampah Kantong Plastik

Kata dia, untuk pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan secara rutin terutama di lingkungan rumah, kantor tempat bekerja.

Kemudian tidak hanya menguras bak mandi, tutup genangan air, mengubur barang bekas tetapi sampah yang dibuang sembarang berpotensi menjadi sarang nyamuk ketika hujan turun. 

"Untuk pengasapan (fogging) yang dilakukan tak maksimal karena jentik nyamuk masih hidup dan bisa tumbuh dewasa," pungkasnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler