Petugas KPPS di Garut Alami Gangguan Kejiwaan, Ini Penjelasan KPU

26 Februari 2024, 19:46 WIB
Ketua KPU Garut, Dian Hasanudin membenarkan ada seorang petugas KPPS yang menderita gangguan kejiwaan akibat sempat mendapat tekanan dari pihak tertentu. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Berita duka kembali datang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kabupaten Garut. Seorang petugas KPPS mengalami gangguan kejiwaan akibat mendapat tekanan saat melaksanakan tugasnya. 

Informasi yang dihimpun, petugas KPPS tersebut saat ini terpaksa harus mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit jiwa (RSJ) yang ada di Bandung. 

"Kami sudah mendapatkan laporan tentang adanya seorang petugas KPPS di salah satu TPS yang mengalami gangguan kejiwaan. Saat ini sudah dilakukan penanganan dan yang bersangkutan sudah dirawat di RSJ di Bandung," ucap Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut, Dian Hasanudin, Senin, 26 Februari 2024.

Baca Juga: Sambut Bulan Ramadhan, Ini 3 Tempat Wisata Hits di Garut yang Cocok Dikunjungi Bareng Keluarga Saat Munggahan

Dikatakannya, petugas KPPS yang saat ini tengah mendapatkan perawatan di RSJ itu sebelumnya bertugas di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di wilayah Kecamatan Wanaraja. Ia berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih terbilang muda. 

Menurut Dian, pada hari H kegiatan pencoblosan yang dilaksanakan tanggal 14 Februari 2024 lalu, petugas itu bertugas seperti biasa sebagai anggota KPPS di salah satu TPS.

Sampai kemudian diduga penyakitnya kambuh karena mendapatkan tekanan dari pemantau Pemilu. 

Baca Juga: Puncak Guha Garut, Rekomendasi Pantai Aesthetic yang Cocok untuk Camping Bareng Temen-Temen Kamu!

Namun diungkapkannya juga, dari informasi yang diterimanya, petugas KPPS tersebut memang memiliki riwayat dan keturunan penyakit kejiwaan.

Adanya tekanan dari salah satu pihak diduga menjadi pemicu penyakitnya tersebut kembali kambuh.

“Memang ada riwayat dan juga ada keturunan. Pada hari H, informasinya yang bersangkutan mendapatkan tekanan dari pemantau setelah selesai kegiatan pencoblosan dan saat itu penyakitnya kambuh," katanya. 

Baca Juga: PBFI Gelar Kejuaraan Open Body Contest Garut 2024 Tingkat Nasional

Dirawat di RSJ 

Yang bersangkutan, tutur Dian, mengalami trauma ketika bertemu banyak orang. Hingga akhirnya kini ia harus mendapatkan perawatan di RSJ di Bandung. 

Disebutkan Dian, pihaknya menerima laporan secara resmi tentang hal itu pada H+2 pencoblosan.

Menyikapi laporan tersebut, pihaknya pun langsung mengarahkan agar yang bersangkutan segera mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan terdekat. 

Baca Juga: Jalan ke Perumahan di Tarogong Kidul Garut Ambles, Mobil Terperosok Warga Cemas

Namun ternyata, imbuhnya, setelah ditangani pihak Puskesmas Wanaraja, yang bersangkutan dirujuk ke RSJ di Bandung. Bersama pihak pemerintahan desa setempat, pihak keluarga pun pada akhirnya membawanya ke RSJ di Bandung dan hingga saat ini yang bersangkutan masih menjalani perawatan. 

“Yang bersangkutan saat ini sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa di Bandung. Kita pastikan yang bersangkutan dalam proses perawatannya seluruh biayanya dicover oleh pemerintah karena yang bersangkutan memiliki kartu BPJS," ujar Dian.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler