Soal Warga Salah Bawa Jenazah, Begini Klarifikasi Pihak RSUD Pandega Pangandaran

27 Juni 2024, 15:52 WIB
RSUD Pandega Pangandaran /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Soal berita viral, seorang warga di Pangandaran salah mengambil jenazah yang padahal anaknya belum meninggal. Kabid Pelayanan Medis RSUD Pandega Pangandaran, dr. Liza Octa Ferostina membenarkan adanya warga salah ambil jenazah.

"Beberapa hari lalu ada seorang warga yang salah mengambil jenazah di RSUD Pandega Pangandaran," kata dr. Liza saat diwawancarai Kabar Priangan melalui Aplikasi WhatsApp, Kamis 27 Juni 2024.

Liza menjelaskan, seorang warga tersebut bernama Wagino Sabar (55) warga Desa Wonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: Kejadian Langka, Warga Pangandaran Salah Bawa Jenazah di RSUD Pandega

"Jadi kronologisnya, Wagino mendapat kabar dari tetangganya bahwa cucunya itu meninggal dunia di RSUD Pandega Pangandaran. Kejadian tersebut pada Minggu 16 Juni 2024 lalu," tambahnya.

Kata Liza itu bahwa anak yang dimaksud cucu dari Wagino itu sebenarnya tidak meninggalkan, bahkan saat kejadian anak tersebut tidak ada di RSUD Pandega Pangandaran.

"Hanya saja bu Mardiah (tetangganya) Wagino memberikan informasi kepada Wagino bahwa cucunya itu mirip pasien meninggal dunia di RSUD Pandega Pangandaran," katanya.

Baca Juga: Ino Darsono Dapat Rekomendasi dari DPP PAN Sebagai Bacabup Pangandaran

Jenazah Dibawa Kembali ke RSUD Pandega

Seketika, Wagino pun datang ke RSUD Pandega Pangandaran dan membawa jenazah yang diinformasikan oleh tetangganya itu. Kendati demikian, menanggapi penerangan yang gelap di ruang jenazah di RSUD Pandega. Bahwa sebenarnya kata dr. Liza itu tidak benar.

"Kalau penerangan di ruang jenazah di RSUD Pandega Pangandaran itu sudah normal. Hanya saja diduga pak Wagino sudah tua, wajar saja," paparnya.

Kemudian, setelah mengetahui bahwa jenazah itu bukan dari bagian keluarga Wagino langsung di bawa kembali oleh petugas RSUD Pandega Pangandaran.

Baca Juga: BNNP Jabar Dorong Masyarakat Pangandaran Waspada Peredaran Gelap Narkoba

"Kejadian tersebut, pihak keluarga Wagino pun sudah meminta maaf kepada RSUD Pandega Pangandaran. Dan sudah diklarifikasi," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Kabar Priangan pada Rabu 26 Juni 2024 kemarin, Warga Pangandaran Salah Bawa Jenazah di RSUD Pandega Pangandaran.

Warga tersebut bernama Wagino Sabar (55) asal Desa Wonoharjo. Awalnya Wagino mendapat kabar dari tetangganya bahwa cucunya itu meninggal dunia di RSUD Pandega Pangandaran. Kejadian tersebut pada Minggu 16 Juni 2024 lalu.

Baca Juga: Turnamen Bola Kasti Digelar di Pangandaran, Serasa Bernostalgia Masa Kecil Dulu

"Bu Mardiah (tetangganya) ke rumah. Saya suruh ke rumah sakit. Katanya cucu saya meninggal. Saya suruh liat ke sana (RSUD Pandega)," Kata Wagino, tidak lama ini.

Sesampai di rumah sakit, ia menyebut, penerangan lampu di kamar jenazah sangat minim. Hal tersebut menyulitkan pihaknya mengenali identitas jenazah tersebut. 

"Saya melihatnya dekat sekali (kurang lebih 20 centimeter) seperti mau nyium jenazah itu. Karena lampunya kecil banget. Enggak kelihatan," ungkapnya. 

Baca Juga: Dua Partai di Pangandaran Sepakat Dukung Dadang Okta Maju di Pilkada 2024

Usai melihat jenazah, tak lama Wagino pergi ke bagian administrasi, dia mengira mayat tersebut jenazah cucunya. Wagino pun langsung mengurusi persyaratan untuk membawa pulang jenazah wanita tersebut. 

"Sampai di rumah sekitar jam 05:00 pagi, Sukarti (ibu yang diduga jenazah tersebut) datang pakai motor. Sampe jatuh karena shock dan enggak sadar," kata Wagino. 

Menurut Wagino, Sukarti memiliki riwayat stroke, dia khawatir kondisinya semakin parah, karena mendengar kabar anaknya meninggal secara mendadak. Namun tak lama sekitar satu jam Sukarti sadar. Sukarti pun ingin melihat jenazah anaknya dengan jelas. 

Baca Juga: Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok di Pangandaran Alami Kenaikan, Terutama Komoditas Ini

"Pas di lihat sambil berdiri, Sukarti langsung mundur, katanya itu mah bukan anaknya," jelasnya. 

Padahal jenazah tersebut sudah diakui oleh pihak keluarga Wagino. Bahkan sudah diumumkan oleh warga melalui pengeras masjid. 

Sementara itu warga setempat, Mardiah mengaku telah memberi kabar kepada Wagino, ia menyebut mendapat informasi melalui foto dari bidan di RSUD Pandega.

Baca Juga: Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok di Pangandaran Alami Kenaikan, Terutama Komoditas Ini

"Jenazah tersebut sekilas mirip tetangganya bernama Eka atau cucunya pak Wagino. Namun, saya merasa kurang yakin jenazah tersebut jenazah cucunya pak Wagino," katanya.

Meski begitu, ia diyakinkan dengan ciri-ciri bekas luka caesar di bagian perut oleh petugas rumah sakit Pandega. 

"Ini kaya Eka (cucunya pak Wagino) di bagian perut ada bekas caesar kaya Eka," kata Maridiah menirukan ucapan petugas dari Pandega. 

Baca Juga: Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata Sakit Dirawat di RSUD Pandega, Begini Kondisinya

Menanggapi hal tersebut, Direktur utama Rumah sakit Pandega Pangandaran, Titi Sutiamah membenarkan adanya kejadian tersebut. 

"Memang di kita (Pandega) itu ada mayat belum ada identitas. Karena mayat itu datang jam 03.00 pagi," kata Titi di RSUD Pandega Pangandaran Rabu 26 Juni 2024.

Namun kata dia, salah satu petugas Pandega menyebut jenazah tersebut terdapat kemiripan dengan tetangganya. Meski demikian, Titi menampik dengan kurangnya penerangan lampu di kamar jenazah. Karena menurutnya lampu sudah sesuai. 

Baca Juga: Petugas Gabungan di Pangandaran Razia Tempat Hiburan Malam, 5 Orang Dites Urine

"Bukan lampu yang tidak jelas, kalau lampu tidak jelas kan, seharusnya bu kader (Mardiah) juga tidak bisa melihat. Jadi kalau dari penerangan sudah jelas (terang)," katanya. 

Titi menduga, permasalahan tersebut karena usia Wagino yang sudah tua. "Mungkin si bapa (Wagino) itu usia ya (sudah tua). Jadi bukan penerangan yang tidak jelas," ujarnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler