Network
KABAR PRIANGAN - Beredarnya kabar bahwa ada warga negara Inggris terduga teroris yang Ketahuan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Tinggal di Kota Tasikmalaya dibantah pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemkot Tasikmalaya.
Kepala Disdukcapil Kota Tasik Imih Misbahul Munir saat dikonfirmasi terkait kabar tersebut mengatakan, berdasarkan data base kepedudukan Disdukcapil Kota Tasikmalaya, tidak ada warga Kota Tasikmalaya ber-Nomor Induk Kependudukan (NIK) atas nama Aisyah Humaira.
"Saya memang mendengar kabar tersebut, namun ketika dilakukan pengecekan data kependudukan, tidak ada NIK atas nama Aisya Humaira maupun Ummu Yasmin terdaptar sebagai warga Kota Tasikmalaya," ujar Imih, Kamis (04/2/2021).
Baca Juga: Polisi Gencar Razia Miras di Kota Tasikmalaya, Ratusan Botol Miras Berhasil Disita
Lebih lanjut ujar Imih, jika memang pihak Petugas Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM menemukan warga negara Inggris yang memiliki nama alias Aisyah Humaira alias Ummu Yasmin dan tinggal di Tasikmalaya, dipastikan KTP tersebut palsu.
Namun ujar Imih, beberapa bulan yang lalu pihaknya memang pernah kedatangan tim Intelejen dari pemerintah pusat yang menanyakan berkaitan dengan seorang Aisyah Humaira alias Ummu Yasmin beralamatkan di Jalan Ir Juanda, Kelurahan Indihiang, Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
"Dari mereka lanjut Imih memperlihatkan sebuah Kartu Tanda Penduduk (KTP) bernama Aisyah Humaira hingga langsung dilakukannya verifikasi," katanya.
Setelah dilakukan verifikasi dan pelacakan ujar Imih, dari data base kependudukan Kota Tasikmalaya tidak ditemukan identitas yang bersangkutan.
Baca Juga: BPK Diminta Audit Anggaran Penanggulangan Covid-19 Pemkab Tasik
Namun demikian Ianjut Imih, pihaknya mendapat informasi Aisyah alias Tazneen Miriam Siliar memang ada di Kota Tasikmalaya sejak tahun 2014 lalu. Bahkan pernah menikah dengan Asep warga Jalan Ir Juanda yang sudah cukup lama meninggal dunia.
Namun, pengurusan dokumen kependudukan yang bersangkutan selalu dilakukan di Kecamatan Indihiang. Termasuk yang bersangkutan selalu mengenakan cadar dan tak pernah diketahui rupanya seperti apa.
"Pada tahun 2014 lalu memang pengurusan dokumen kependudukan masih dilakukan dengan cara manual. Sementara untuk KTP elektronik dilakukan di tahun 2015. Sehingga dipastikannya Aisyah Humaira alias Ummu Yasmin tidak melakukan perekaman KTP.
Apalagi lanjut dia, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah memusnahkan KTP warga yang dibuat sebelum e-KTP dengan cara dibakar supaya tidak di salah gunakan.
"Jadi jika sekarang masih ada KTP seperti iti dipastikan identitas kependudukan tersebut palsu," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Kantor Kesbangpol Kota Tasikmalaya, Yudi Kustiadi, mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan keterangan apapaun terkait Aisyah Humaira alias Tazneen Miriam Siliar karena identitas yang bersangkutan tidak pernah tercatat di kantornya.
Namun ujar dia, alamat yang dimaksud memang ada namun selama ini rumah yang berada di Jalan Ir Juanda tersebut kosong alias tidak ada penghuninya.
"Kami tak bisa memberikan keterangan apapun karena nama tersebut tidak ada. Walaupun memang yang bersangkutan katanya pernah tinggal di jalan Ir Juanda tetapi sekarang ini rumah yang ditempatinya kosong tidak dihuni karena suaminya telah meninggal dunia,"ucap dia.
Beredar berita sebelumnya, Aisyah Humaira alias Tazneen Miriam Siliar, 41, warga negara Inggris, yang kini didetensi oleh Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementrian Hukum dan HAM pernah tinggal di Jalan Ir Juanda, Kelurahan Indihiang, Kecamatan Indihianh, Kota Tasikmalaya sejak tahun 2014.
