Kepala Puskesmas Minta Maaf Atas Kesalahan Informasi Hasil Pemeriksaan

- 5 Maret 2021, 10:23 WIB
Kepala Puskesmas Banjar 3 (tengah) dr Sari Wahyuningrum.
Kepala Puskesmas Banjar 3 (tengah) dr Sari Wahyuningrum. /kabar-priangan.com/Sandi L/

KABAR PRIANGAN - Puskesmas Banjar 3 menyampaikan permintaan maaf atas informasi yang tidak akurat terkait seorang perempuan berinisial W, yang menjadi korban pemerkosaan ayahnya sendiri, dan dinyatakan hamil oleh petugas kesehatan.

Secara langsung, Kepala Puskesmas Banjar 3 Kota Banjar, dr Sari Wahyuningrum, menyampaikan permohonan maaf.

"Saya selaku Kepala Puskesmas Banjar 3 beserta tenaga kesehatan memohon maaf atas ketidaknyamanan dan atas kesalah pahaman dari pemeriksaaan perempuan yang mengalami keterbelakangan mental, yang disinyalir hamil 6 bulan dan ternyata informasi sementara yang saya dapat itu adalah tumor," kata dr Sari, Kamis 4 Maret 2021.

Baca Juga: Penyandang Disabilitas yang Dicabuli Ayah Kandungnya: Ternyata, WS Tidak Hamil Tapi Tumor

Selain menyampaikan permohonan maaf, ia juga menjelaskan kronologis awal mula korban itu dinyatakan telah hamil 21 minggu.

Kata dia, dengan prosedur di Puskesmas Banjar 3 terakit adanya diagnosa dan sesuai dari pernyataan orang yang mengantarkan W pada hari Jumat 26 Februari 2021 ke puskesmas dan dinyatakan hamil.

"Akhirnya kita melaksanakan pemeriksaan fisik dengan memeriksa tinggi fundus uteri atau memeriksa jarak dari puncak tulang panggul sampai ke bagian paling atas perut ibu hamil, dan saat itu disimpulkan hamil 21 minggu," paparnya.

Baca Juga: Evie Tamala Ungguli Petahana, Dalam Survei Pilkada Kota Tasikmalaya

Kemudian kata dia, ditengah pemeriksaan fisik juga harus dilakukan pemeriksaan penunjang, dengan cara melakukan test pack.

"Cuma waktu itu tidak dilaksanakan pemeriksaan melalui air kencing karena pasien kurang kooperatif tidak bisa kencing. Karena tidak ingin kencing mungkin yah, akhirnya tidak dilaksanakan dan kita tidak ada USG di Puskesmas ini," jelas dia.

Adapun petugas kesehatan yang melihat bahwa alamat W tersebut bukan warga Kelurahan Mekarsari, dan akhirnya petugas kesehatan dari Puskesmas Banjar 3 berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Pataruman 1.

Baca Juga: Kapolreskab Tasik AKBP Rimsyahtono : Anggota Pakai Narkoba, Tegas Sanksinya Pemecatan!

"Nah waktu itu dari bidan kami juga sudah menyarankan kontrol saja hari Senin untuk memeriksa air kencing lagi, tapi pasien tidak datang. Datang hari Selasa pun tidak dengan pasiennya dan yang memeriksa di KIA berbeda bidan lagi," ungkapnya.

Ia mengatakan kedepannya akan lebih selektif, dan menjadikan hal tersebut menjadi sebuah pelajaran supaya tidak terjadi kesalahan yang sama.

"Mungkin itu pengalaman untuk kami, dan kedepannya agar lebih selektif lagi untuk tidak terjadi kesalahan seperti kemarin," pungkasnya.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x