Network
KABAR PRIANGAN - Guna memutus rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terus melaksanakan berbagai upaya pencegahan.
Selain terus menggiatkan penerapan protokol kesehatan, pelaksanaan vaksinasi juga terus dilakukan di berbagai lapisan sesuai tahapan.
Setelah unsur Muspida, tenaga kesehatan, TNI dan Polri, vaksinasi pun dilanjutkan dengan menyasar unsur lainnya yang dianggap penting untuk disegerakan mengingat tingginya resiko terpapar akibat pekerjaannya yang berisiko.
Salah satunya adalah para petugas di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Garut.
Baca Juga: Ketua DPRD Garut Mangkir Panggilan Jaksa, Ini Kata LBH Padjadjaran
Sebanyak 80 petugas di lingkungan Lapas Kelas IIB Garut menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama pada Kamis (4/3/2021) di Aula Lapas Kelas IIB Garut di Jalan KH Hasan Arif, Kecamatan Banyuresmi.
Kepala Lapas Kelas IIB Garut, RM Kristyo Nugroho, menyebutkan vaksinasi di lembaganya ini diikuti oleh 80 petugas Lapas.
Jumlah petugas Lapas Kelas IIB Garut sendiri ada 92 orang akan tetapi 12 di antaranya pernah terpapar Covid-19 sehingga tak bisa menjalani vaksinasi walaupun saat
ini sudah dinyatakan sembuh atau negatif.
Baca Juga: Evie Tamala Ungguli Petahana, Dalam Survei Pilkada Kota Tasikmalaya
"Dari 92 petugas Lapas, hanya 80 yang bisa menjalani vaksinasi hari ini. Hal ini dikarenakan 12 petugas sempat terpapar Covid-19 sehingga tak bisa menjalani vaksinasi," ujar Krityo di sela pelaksanaan vaksinasi.
Dikatakannya, pelaksanaan vaksinasi di lembaganya ini bertujuan sebagai upaya pencegahan agar petugas tak terpapar Covid-19 sebagaimana yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Apalagi tingkat kerawanan petugas Lapas untuk terpapar Covid terbilang tinggi karena sering berurusan atau kontak erat dengan banyak orang.
Baca Juga: Jatuh dari Pohon Kelapa, Seorang Penderes Meninggal
Sebelum menjalani vaksinasi, tuturnya, semua petugas terlebih dahulu wajib menjalani penyaringan atau screening melalui pemeriksaan kesehatan. Setelah lolos dan dinyatakan layak, baru mereka bisa menjalani vaksinasi.
Kristyo menyampaikan apresiasi terhdap petugas Lapas yang sangat antusias untuk menjalani vaksinasi sebagai upaya pencegahan terpapar Covid-19.
Selain itu, ia juga menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemkab Garut yang telah membnatu terselanggaranya pelaksanaan vaksinasi di lingkungan Lapas Kelas IIB Garut.
Baca Juga: Pemerintah Siap Memfasilitasi, Pelaku KJA Jatigede Diminta Beralih Usaha Lain
Disampaikannya, selama masa pandemi Covid-19, pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan dengan sangt ketat baik terhadap petugas, warga binaan, maupun pihak keluarga warga binaan yang datang untuk menjenguk.
Setiap yang mau masuk maupun keluar dari dalam Lapas, diwajibkan mematuhi protokol kesehatan mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, pemakaian masker, dan cuci tangan.
"Tak hanya itu, selama ini kami juga telah menerapkan larangan untuk berkerumun, serta selalu mensosialisasikan protokol kesehatan baik kepada
petugas maupun warga binaan.
Baca Juga: Mendadak, Kapolres Periksa Senjata Api Personel Polisi
Sosialisasi disampaikan melalui berbagai cara agar mereka selalau ingat dan lebih taat lagi," katanya.
Ditambahkannya, setelah pelaksanaan vaksinasi dosis pertama ini, ke depannya akan dilaksanakan vaksinasi untuk dosis kedua. Rencananya, vaksinasi dosis kedua akan dilaksanakan 14 hari kemudian.
Selain petugas Lapas Kelas IIB Garut, pada hari yang sama puluhan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Garut juga menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
Baca Juga: Pedagang Pasar di Tasikmalaya Masuk Daftar Tunggu Vaksinasi Pelayanan Publik
Kegiatan dilaksankan di Aula Kantor PWI Garut di Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul.
Pelaksanaan vaksinasi bagi kalangan wartawan di Garut ini diwarnai sejumlah gelak tawa akibat adanya sejumlah wartawan yang ketakutan saat akan
menjalani vaksinasi.
Bukan hanya mengundang tawa rekan wartawan lainnya, ulah lucu wartawan yang takut divaksin ini juga bahkan mengundang gelak tawa para petugas dari Dinas Kesehatan.
"Lucu juga ketika melihat sejumlah wartawan yang sangat ketakutan untuk menjalani vaksinasi. Saat petugas akan menyuntikan vaksin, ada yang sampai teriak-teriak, ada yang terus beroa, dan ada pula yang terus bergeser sehingga jarum suntik tak sampai-sampai ke tangannya," komentarRubianti, salah seorang petugas vaksinasi.*
