Network
Bahkan menurut Nizar momentum tersebut sangat monumental, karena itu pihaknya sangat berterima kasih kepada Bupati Pangandaran yang telah merespon untuk meningkatkan pendidikan di Jawa Barat, khususnya di Kab Pangandaran.
Nizar menjelaskan, secara umum untuk syarat pembentukan institusi, minimal harus ada tiga fakultas atau enam prodi. "Kalau jumlahnya ya tidak terbatas, cuma minimal ada enam prodi. Satu Fakultas dua prodi," ujarnya.
Baca Juga: Penuhi Panggilan Kejari, Ketua DPRD Garut Jalani Pemeriksaan 8 Jam
Menurut Nizar, tahun 2021 ini pihaknya akan menyiapkan perijinan dan SDM nya, perangkat dan lainnya sehingga gedung kampus bisa dibangun pada tahun 2022. "Tapi kalau pertengahan tahun 2021 ini sudah jadi, mungkin operasional sudah bisa dilakukan," kata Nizar.
Dan untuk Prodi kata Nizar akan disesuaikan dengan kebutuhan lokal, seperti diantaranya Bidang Perikanan dan Pariwisata yang halal. "Nanti IAIN di Pangandaran akan berbeda dengan yang lainnya yang relevan dengan kontekstual wilayah Kab. Pangandaran," pungkasnya.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, dampak dari berdirinya kampus baru IAIN di Pangandaran pengaruhnya akan luar biasa.
Baca Juga: Kejati Tetapkan Tiga Tersangka dalam Kasus Dugaan Korupsi Pasar Leles
"Nanti kita juga akan minta kuota untuk warga Pangandaran. Tentunya dampak sosial dan politiknya juga akan luar biasa. Kajian pendidikan agama juga akan lebih luas," kata Jeje.
Jeje menjelaskan, luas lahan untuk rencana pembangunan gedung Kampus IAIN di Pangandaran, Pemerintah Daerah menyediakan sekitar 25 hektar di atas lahan milik negara.
"Kalau pertengahan tahun 2021, perkuliahan sudah bisa dimulai, nanti bisa kita siapkan gedung untuk sementara sambil menunggu pembangunan kampus selesai," ujarnya.***
