Setelah ponsel diserahkan, pelaku langsung pergi meninggalkan korban. Alhasil, korban langsung menangis setelah tersadar menjadi korban penipuan dan kehilangan ponselnya.
"Diduga, korban telah dihipnotis oleh pelaku. Karena menurut saja setiap diperintah pelaku. Korban baru sadar setelah ditepuk pundaknya dan ditanya warga," ucapnya.
Dikatakan Eti, korban terus menangis, karena telah kehilangan ponsel. Apalagi ponsel itu baru dibeli untuk digunakan belajar Daring.
Ponsel tersebut alat satu-satunya untuk bisa mengikuti belajar daring di kondisi Pandemi Covid-19. Selama ini kalau belajar daring, korban selalu numpang ke temannya.
Baca Juga: Kepada Aurel, Ashanty: Berharap Aku Bisa Mencintai Calon Suamimu Seperti Anakku Sendiri
Karena kondisi orang tuanya tak mampu untuk membeli ponsel. Setelah bekerja keras, akhirnya orang tua baru bisa membelikan ponsel untuk korban.
"Sebenarnya, warga sempat memergoki pelaku yang jumlahnya satu orang. Namun pelaku langsung melarikan diri dengan membawa kabur ponsel korban. Gang buntu ini memang rawan, sudah beberapa kali kejadian aksi penipuan terjadi di lokasi ini," ungkpanya. ***