Network
"Untuk mendorong semangat baru di bidang pariwisata, tentunya harus ada ikon keterkaitan dengan kuliner. Contohnya di desa A memiliki kuliner bakso aci, lalu ada juga liwet domba, itu perlu dipromosikan," kata dia menambahkan.
Sementara itu pemilik usaha kuliner nasi liwet domba garut, Jajang Riyadi yang beralamat di Kampung Cimaragas, Kecamatan Cilawu, Garut, menyampaikan rasa syukurnya karena produk kulinernya sudah cukup terkenal di masyarakat.
Bahkan nasi liwet domba buatannya selama ini selalu diminta untuk disajikan ketika ada kunjungan pejabat Garut maupun pusat.
Baca Juga: Drama Penipuan di Jakarta Timur, Berakhir di Wilayah Polres Garut
"Nasi liwet domba itu sudah menjadi ikon Kabupaten Garut yang selama ini banyak orang mengenal kuliner olahan daging domba garut berupa satai maupun gule. Saya pun sangat mengapresiasi kebijakan Pemkab Garut yang mendorong nasi liwet domba ini menjadi nilai jual wisata kuliner Garut," ucap Jajang.
Diungkapkannya, selama ini dirinya juga telah mengembangkan kuliner sate dan gule domba yang juga telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Bahkan kuliner sate dan gule domba yang dikembangkannya itu sudah dikenal banyal orang termasuk dari luar Garut.
Baca Juga: Jalan Penghubung Desa Sukamulya-Kudangwangi Nyaris Putus Tergerus Air
Jajang pun mengaku optimistis jika nasi liwet domba yang kini juga mulai dikembangkannya ini juga akan dikenal dan diminati para wisatawan baik lokal, regional, maupun mancanegara. Apalagi upayanya ini mendapat dukungan penuh dari Pemkab serta BPPD Garut.
Lebih jauh Jajang menerangkan yang menjadi ciri khas nasi liwet domba yakni dari bumbunya, kemudian dicampur dengan potongan daging domba yang memiliki rasa berbeda dari nasi liwet umumnya yang memakai ikan asin.
