KABAR PRIANGAN - Rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan bakal membuka kembali belajar tatap muka pada bulan Juli nanti, nampaknya menjadi masalah bagi SDN Sirnasari di Desa/Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya.
Bukan hanya karena belum bisa terpenuhinya syarat kesiapan protokol kesehatan, melainkan jauh dari itu yakni akibat ketiadaan ruangan kelas sebagai tempat belajar mengajar.
Dari enam lokal ruangan kelas, tiga ruangan kini telah lapuk bahkan atap kelasnya nyaris ambruk.
Jika tetap mamaksakan dipakai, tentunya ini beresiko membahayakan siswa dan guru. Sehingga pihak sekolah kebingungan akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dimana.
Baca Juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Vaksinasi Bagi Guru Baru 10 Persen
Menurut Kepala SDN Sirnasari, Yayat Supriatna, jika rusaknya bangunan ruang kelas di sekolahnya memang terjadi sejak sebelum masa pandemi, tepatnya hampir 3 tahun lalu.
Namun kini kerusakan makin parah dan membuat ruangan kelas benar-benar tidak bisa dipergunakan.
"Kalau rusaknya mungkin sejak 2019 lalu. Namun kini akibat tidak dipakai, kerusakan kian parah dan kontan sudah tidak bisa dipakai," jelas dia, Rabu, 24 Maret 2021.
Ketiga ruang kelas yang kini hancur yakni bangunan kelas 1, 2 dan 3. Ruangan berlantai ubin hitam ini memang tidak pernah tersentuh renovasi atau perbaikan sejak dibangun belasan tahun lalu.