Masyarakat Kota Tasikmalaya Pertanyakan Efektivitas Program WUB, Tatang: WUB Perlu Dievaluasi

- 7 April 2021, 18:53 WIB
Tatang Takyudin
Tatang Takyudin /Istimewa/

 

KABAR PRIANGAN - Pogram pencetakan Wira Usaha Baru (WUB) Kota Tasikmalaya yang kembali bergulir di tahun 2021 disambut baik masyarakat Kota Tasikmalaya.

Setelah terhenti pada tahun 2020 akibat pandemi covid, Pemkot Tasikmalaya kembali melanjutkan program WUB di sejumlah OPD guna mengejar target 5.000 WUB selama kurun waktu lima tahun.

Masyarakat berharap, dengan digulirkannya kembali WUB di Kota Tasikmalaya, akan berdampak pada perbaikan ekonomi masyarakat ditengah pandemi covid yang masih berjalan.

Baca Juga: Siswi Berseragam Sekolah Curi Handphone Terekam CCTV

Namun masyarakat juga berharap agar program WUB yang memakan anggaran cukup besar tersebut bisa tepat sasaran dan manfaatnya betul betul dirasakan masyarakat.

"Saya menyambut baik dan mengapresiasi dengan digulirkannya kembali program WUB ini. Apalagi program ini adalah implementasi dari janji politik pasangan Budi-Yusuf," ujar ketua HILLSI (Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia) Tasikmalaya Tatang Taqyudin, Rabu (7/4/2021).

Menurtut Tatang, tujuan dari WUB sudah sangat baik, yaitu untuk mengurangi pengangguran, menurunkan angka pengangguran dan untuk mensejahterakan masyarakat Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Pelaksanaan UKK SMKN Situraja Sumedang Libatkan Dunia Industri

Program WUB juga kata dia, merupakan hasil analisis dan kajian yang sangat mendalam khususnya dibidang sosial ekonomi masyarakat Kota Tasikmalaya.

Bahkan kata Tatang, untuk mewujudkan program tersebut pasti sudah dibuat training plan dan business plan yang sangat matang.

"Sehingga atas dasar itulah pemerintah dalam hal ini Plt Walikota menginstruksikan kepada dinas teknis untuk mengevaluasi dan memantau keberhasilan program WUB serta menekankan pada akhir RPJMD 2022 WUB harus sudah kelar," katanya.

Baca Juga: Besok 73 Desa di Kabupaten Tasikmalaya Menggelar Pilkades, Amang : Menang Jangan Eforia, Kalah Lapang Dada

Pertanyaannya ujar Tatang, masyarakat perlu tahu apakah parameter keberhasilan dari program WUB tersebut. Termasuk selama periode 2018-2019 disebutkan Dinas teknis sudah mencetak 2.000 WUB.

"Nah dari 2.000 WUB tersebut, berapa orang dari 2.000 yang masih eksis dan usahanya tetap berjalan," katanya.

Data itu ujar Tatang penting untuk disampaikan ke masyarakat oleh Dinas teknis pelaksana WUB sebagai akuntabilitas publik. "Apakah program ini betul-betul berhasil dan tepat sasaran atau tidak," katanya.

Baca Juga: Forum Rakyat Madani Menuntut Pemerintah Menutup Semua Pertambangan Pasir di Kabupaten Tasikmalaya

Lebih lanjut ujar Tatang, sebagai praktisi di bidang pelatihan kewirausahaan di Kota Tasikmalaya, dirinya menyoroti tentang skema pelatihan, training plan dan business plan pelatihan calon WUB.

Menurut Tatang untuk mencetak seseorang menjadi kompeten atau menjadi WUB itu paling singakat skema pelatihannya selama 160 jam (kalau 1 hari 8 JP berarti pelatihannya dilaksanakan selama 20 hari) dengan pembelajaran sesingkat itu baru bisa kompeten jadi wirausahawan.

Pelatihan seperti itu ujar Tatang, mengacu kepada Pasal 9 UU Nomor 13 Th 2003 tentang ketenagakerjaan dan pelatihan kerja dan skema pelatihannya berdasarkan KKNI, SKKNI dan kurikulum.

Baca Juga: Soal Galian Pasir di Galunggung, Pengusaha Tambang dan Warga Saling Lapor

"Nah pertanyaannya kemudian apakah program WUB yang digulirkan pemerintah ini sudah memenuhi skema pelatihan tersebut atau tidak," ujar Tatang.

"Kalau program WUB ini hanya dilaksanakan 4 atau 6 hari saya yakin program ini tidak akan berhasil, karena kompetensinya tidak tercapai," jelas Tatang menambahkan.

Untuk itu lanjut Tatang, dirinya mendukung instruksi Plt Walikota agar mengevaluasi program tersebut. Untuk menjamin program tersebut kata dia, leading sektornya harus diserahkan ke Dinas Tenaga Kerja karena Dinas ini yang punya kompetensi di bidang pelatihan.

Baca Juga: Kasian, Korban Serangan Babi Hutan di Taraju Tasikmalaya Harus Kehilangan Tangan Kiri

Pada Dinas Tenaga Kerja kata Tatang, ada bidang Lattas (latihan dan produktifitas) yang bisa dikerjasamakan dengan bidang Dikmas dan kursus yang ada di Disdik.

Sedangkan untuk tindak lanjut dan pendampingan usaha, cocoknya di Dinas-dinas terkait seperti Disperindag, Disporabudpar, Dinkes dan asosiasi seperti Kadin, APINDO dan lainnya.

Intinya kata Tatang, pihaknya berharap agar program WUB tersebut betul-betul berkualitas dan bisa mengatasi permasalahan pengangguran, kemiskinan dan bisa mensejahterakan masyarakat Kota Tasikmalaya.***

 

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x