Mantan Komandan KRI Nanggala 402, Kolonel Laut Iwa Kartiwa Akhirnya Buka-bukaan Tentang Kondisi Dirinya

- 4 Mei 2021, 14:24 WIB
tangkap layar Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa
tangkap layar Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa /Youtube.com/

 

KABAR PRIANGAN - Kabar tentang mantan Komandan Kapal Selam KRI Nanggala 402, Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa yang disebut-sebut sakit-sakitan karena terkena radiasi serbuk merkuri akibat terlalu lama bertugas di kapal selam, dibantah langsung oleh Iwa Kartiwa.

Dalam konferensi pers yang digelar TNI AL, Selasa, 4 Mei 2021, Iwa Kartiwa langsung mengklarifikasi berita tentang dirinya yang sebagian besar tidak benar.

Hadir dalam konferensi tersebut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Kolonel Laut (S) Julius Widjojono, Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena Kasal) Laksamana Muda TNI Mohammad Ali, serta dokter pribadinya.

Baca Juga: Akuarium Raksasa Bakal Dikerjasamakan dengan Kemenpar, Belum Pastikan Kapan Beroperasi

“Saya disebutkan tidak bisa bicara sama sekali dan hanya bisa terbaring di tempat tidur. Saya sampaikan kepada media, saya masih bisa beraktivitas meski terbatas," katanya.

Bahkan keberangkatannya dari Tasikmalaya ke Jakarta menggunakan kendaraan pribadi, tidak pakai ambulans.

Mengenai isu bahwa dirinya terkena radiasi karena terlalu lama berdinas di kapal selam, Iwa menjelaskan bahwa dirinya sejak dari Letnan 2 sudah berdinas di kapal selam bersama rekan-rekannya, termasuk dengan Asrena Kasal, Laksamana Muda TNI Mohammad Ali.

Baca Juga: Kisruh Siti Mungil Steak House, Penggugat Minta Ganti Rugi Rp718 Juta, Siti Mungil Gugat Balik Rp15 Miliar

“Buktinya beliau yang berlayar dengan kami, masih sehat. Karena kapal selam didesain oleh orang-orang ahli Insya Allah di kedalaman berapa pun kita aman,” katanya.

Adapun terkait kondisi kesehatannya saat ini, kata Iwa, itu bisa jadi karena kurang disiplin diri. “Mungkin karena saya kurang disiplin diri. Jadi saya saat ini dalam perawatan, tapi bukan karena berdinas di kapal selam. Jadi di kapal selam itu aman,” ujarnya.

Terkait informasi tentang dirinya yang menjual rumah pribadi untuk biaya pengobatan, Iwa mengatakan bahwa dirinya sama sekali tak menjual apapun untuk pengobatannya.

Baca Juga: Soal Pelaporan Demi Hamzah, Dr. Faid: Semua Layanan Sudah Sesuai Protap

“Saya punya rumah dua, yaitu rumah dinas di Surabaya dan rumah pribadi di Tasikmalaya. Saya tidak pernah menjual apapun karena angkatan laut sudah memberikan semuanya untuk saya,” katanya.

Iwa pun mengaku tak mendapatkan kesulitan dalam proses pengobatannya. “Saya tidak diberikan kesulitan, saya diberikan kemudahan. Sampai terakhir Februari saya masih diberikan obat oleh angkatan laut dan tidak ada masalah,” katanya.

Iwa juga mengklarifikasi tentang dirinya yang disebut-sebut tinggal di gang sempit bersama mertua. “Memang kami punya rumah (di pinggir jalan besar-red). Pertimbangan kami kalau di pinggir jalan, kan anak kami masih kecil. Kami memilih tinggal di dalam,” paparnya.

Baca Juga: Pemudik Mulai Meningkat, PO Bus Mssih Juga tak Untung

Bagi Iwa, untuk ukuran layak tidak layak, rumah yang ditinggalinya itu cukup nyaman. “Kami bisa bermain di halaman. Di belakang, kiri kanan masih ada halaman. Jadi bagi kami bukan tinggal di gang sempit, tapi kami tinggal di rumah kami yang nyaman,” katanya.\

Iwa mengatakan, akibat pemberitaan yang santer tentang dirinya, seolah-olah angkatan laut tempat dirinya mengabdi selama ini tidak memperhatikan dirinya.

“Saya tegaskan bahwa selama ini angkatan laut selalu memperhatikanm saya. Sampai pimpinan angkatan laut, wakasal, semuanya  memperhatikan saya. Sampai dokter pribadinya datang ke rumah saya untuk memeriksa saya. Apalagi yang kurang?” Ujarnya.

Baca Juga: Penolakan Eksplorasi Panas Bumi Gunung Tampomas Terus Disuarakan

Asrena Kasal, Laksamada Muda TNI Muhammad Ali menambahkan, apa yang dijelaskan oleh Kolonel Iwa Kartiwa ini menjelaskan kondisinya saat ini seperti apa.

“Jadi yang diberitakan oleh media selama ini sama sekali tidak benar,” kata Ali yang mengaku bertahun-tahun bertugas bareng-bareng dengan Kolonel Iwa.

Menurutnya, apa yang selama ini diberitakan di media, terutama media sosial, itu banyak yang tidak benar. “Jadi tendensius sekali, berusaha menyudutkan. Ini seharusnya dihindari. Jangan sampai ada kepentingan lain dibalik pemberitaan ini,” katanya.

Baca Juga: Tiga Hari Menghilang Korban Mengambang di Sungai Cikembang

Dikhawatirkan, kata dia, ada kepentingan-kepentingan politik dibalik berita tersebut. “Jangan ada kepentingan perorangan, individu, golongan, atau kepentingan politik,” kata dia.

Jangan sampai, kata Ali, ada orang yang memanfaatkan dari tragedi kecelakaan KRI Nanggala ini untuk popularitas dirinya pribadi atau golongan.

“Sementara orang masih bersedih, dia berusaha mencari popuilaritas atau keuntungan dari tragedi yang terjadi,” katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x