Bupati berharap kegiatan tersebut mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Program KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Baca Juga: Ternyata, Begini Proses Pengolahan Kopi Hingga Menjadi Biji Kopi
"Kebanyakan pasangan usia subur di Jawa Barat menggunakan pil atau suntik. Melalui kegiatan ini, kita arahkan para akseptor beralih ke alat kontrasepsi MKJP," katanya.
Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Barat dr. Siska Gerfianti mengatakan, pelaksanaan program pelayanan KB tersebut dilaksanakan serentak di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat dalam rangka Hari Buruh Internasional.
"Kegiatan ini juga merupakan lanjutan peringatan Hari Kartini. Untuk kota lain dipusatkan di klinik masing-masing dan pencanangannya dilangsungkan secara virtual," ucapnya.
Baca Juga: Hikmah Ramadan: Shaum dan Peningkatan Kualitas Diri
Dijelaskan Siska, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kepesertaan KB dalam rangka mengejar target Total Ferity Rate (TFR) di Jawa Barat.
"Total Fertility Rate (TFR) dari Tahun 2016 sebesar 2,0 naik menjadi 2,24 pada Tahun 2017. Kemudian naik lagi menjadi 2,49 pada tahun 2018," ujarnya.
Data tersebut menunjukkan bahwa Jawa Barat memiliki tangangan yang berat untuk menurunkan angka TFR.
Baca Juga: Kapolres Banjar ‘Murka’, Penumpang Odong-Odong Tak Patuhi Prokes