Sepekan Jelang Lebaran, Harga Sembako di Tasikmalaya Alami Kenaikan

- 6 Mei 2021, 21:07 WIB
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya melakukan yang dipimpin.langsung Plt Walikota Tasik Muhammad Yusuf Sidak di Pasar Cikurubuk Kamis, 6 Mei 2021.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya melakukan yang dipimpin.langsung Plt Walikota Tasik Muhammad Yusuf Sidak di Pasar Cikurubuk Kamis, 6 Mei 2021. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Cikurubuk Kamis 6 Mei 2021.

Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Plt Wali Kota Muhammad Yusuf didampingi oleh Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan, Kasdim 0612 Tasikmalaya Mayor Inf Candra Suhendra, Kepala Perwakilan Kantor Bank Rakyat Indonesia Tasikmalaya, Darjana dan unsur lainnya.

Plt Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, hasil pemantauan harga bahan pokok di Pasar Cikurubuk sementara harga masih batas wajar.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Bupati Garut Sidak Supermarket

"Para penjual menjual dagangannya kepada masyarakat masih harga wajar," kayanya kepada wartawan usia melaksnakan Sidak di Pasar Cikurubuk Kamis, 6 Mei 2021.

Bahkan ujar Yusuf, harga telur ayam yang biasanya naik cukup tinggi hanya ada kenaiakan Rp 1000 setiap satu kilogram.

Harga-harga sejumlah barang pokok dipadaran jelang lebaran ujar Yusuf akan terus dipantau. TPID kata Yusuf, akan kembali melakukan pengecekan tiga atau empat hari menjelang lebaran.

"Kita akan cek lagi nanti harga sembako ini. Karena kalau saat ini walau ada kenaikan, angka kenaikannya masih dalam kondisi wajar," kata dia menjelaskan.

Baca Juga: Pemkab Pangandaran Akan Petakan Daerah-daerah yang Punya Keunggulan Tersendiri

Karena lanjut dia dalam kondisi saat ini harga-harga sembako dan sayuran di pasaran agak sulit bila kembali ke harga normal. "Apalagi saat ini menjelang hari raya idul Fitri, stagnasi kenaikan harga pasti ada. Tetapi saya kira masih bisa dikatakan mampu di beli oleh masyarakat," kata dia.

Apalagi lanjut Yusuf, pembelinya tahun ini dipastikan berkurang karena adanya larangan mudik.

"Larangan mudik itu akan sangat berpengaruh, termasuk sekolah masih belum tatap muka dan juga tingkat pendapatan masyarakat menurun. Sehingga berat bagi pedagang untuk menjual barang dengan harga tinggi,"katanya.

Begitupun saat disinggung keamanan pasokan lanjut Yusuf, dari segi pendistribusian tidak akan ada masalah, karena untuk suplai bahan pokok akan diperlancar.

Hanya saja ujar Yusuf yang perlu diperhatikan saat ini adalah harga daging sapi masih bervariatif. Bahkan dalam momentum sperti lebaran yang tertinggi harga daging sapi bisa mencapai Rp 150 ribu tergantung kualitas daging.

Baca Juga: Objek Wisata di Pangandaran Akan Tetap Buka Saat Liburan Lebaran

Kenapa harga daging sapi tinggi karena saat ini petani lokal untuk menyediakan daging itu sudah tidak mau lagi, karena harga daging itu dikuasai oleh kelompok-kelompok besar.

"Harga daging itu kerjar-kejaran dengan harga daging impor beku. Itu kembali kepada kebijakan pusat. Harusnya impor daging itu bisa ditahan dan menyerahkan kebijakan itu ke daerah masing-masing.
Berikan kesempatan petani lokal untuk pemenuhan kebutuhan daging," kata dia.

Begitupun saat disinggung terkait indikasi penimbunan barang pokok jelang lebaran Yusuf mengatakan, dari hasil sidak tersebut tidak ada indikasi penimenimbun barang.

"Saat ini akan sangat tidak mungkin untuk menimbun, selain kondisi ekonomi sedang turun, juga hukum akan sangat berat bagi para penimbun.Pokonya akan celaka bila bernai menimbun di kondisi saat ini," kata dia.

Baca Juga: PPC Dorong Geliat Desa Wisata di Tatar Galuh

Adapun berdasarkan hasil pemantauan kata Yusuf, seminggu jelang lebaran harga bahan pokok dipasaran yaitu, harga kedelai saat ini Rp 12.000/kg, Bawang Merah RP 26.000/kg, Bawang Putih Rp 24.000/kg.

Selain itu, Cabai rawit hijau Rp 30.000/kg, Cabai rawit domba Rp 50.000/kg, Tomat Rp 7000/kg, Gula pasir Rp 13.000/kg, daging ayam Rp 37.000/kg, telur ayam ras Rp 22.000/kg daging sapi lokal Rp 130.000/kg beku atau impor Rp 98.000 /kg, minyak goreng curah Rp 14.500/kg, sedangkan kemasan Rp 14.000/kg, tepung terigu curah Rp 8.000 sedangkan kemasan Rp 10.000/kg.

Sementara itu, Robi Muhamad,(34) salah seorang pedagang beras di Pasar Cikurubuk mengatakan, sampai saat ini untuk pasokan masih tetap aman sampai lebaran nanti. "Insyaallah setok masih banyak untuk kita jual," kata dia.

Baca Juga: Safari Ramadan Jabar Bergerak, Bersihkan Masjid dan Bagikan Sembako

Sampai saat ini kata Robi, untuk harga beras di jual Rp 11.000/kg untuk kualitas premium dan medium Rp 9.000 sampai 10.000. "harga beras masih stabil tidak naik," kata dia.

Sementara Pedangan sayuran Abas Bastian (40) mengatakan, ketersediaan barang masih aman bahkan tidak naik, harga cabe domba Rp 50 ribu/ kg, cabai kriting Rp 20 ribu/kg, tomat Rp 5 ribu, cabai ijo Rp 15 ribu/kg. "Untuk pasokan banjir. Selama puasa dan lebaran dipastikan aman," katanya.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah