Pascalibur Lebaran, Kasus Covid-19 di Garut Naik Dua Kali Lipat, Wabup Minta Protokol Kesehatan Diperketat

- 24 Mei 2021, 16:50 WIB
Seorang Perawat di RSUD Garut meninggal dunia akibat terpapar Covid- 19. Akhir- akhir ini, tingkat kematian karena kasus Covid- 19 di Kabupaten Garut melebihi angka rata-rata tingkat nasional
Seorang Perawat di RSUD Garut meninggal dunia akibat terpapar Covid- 19. Akhir- akhir ini, tingkat kematian karena kasus Covid- 19 di Kabupaten Garut melebihi angka rata-rata tingkat nasional /kabar-priangan.com/ Aep Hendi/

Baca Juga: Karyawan Dodol PICNIC Divaksinasi, H Ato: Seharusnya Pemerintah Juga Jalankan Protokol Ekonomi

"Ruang isolasi RSUD dr Slamet kini mulai penuh lagi oleh pasien Covid-19 sedangkan jumlah kasus masih terus bertambah. Akhirnya kita arahkan pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit-rumah sakit swasta, salah satunya di Rumah Sakit Guntur yang kini juga sudah mulai terisi," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Helmi meminta Satgas Covid-19 baik di tingkat kabupaten maupun tingkat RW (Rukun Warga) untuk melakukan tindakan dan melaporkan jika ada masyarakat yang mempunyai gejala Covid-19.

Hal ini agar warga yang terpapar Covid-19 bisa secepatnya ditangani dan diisolasi
supaya tidak menyebarkannya ke orang lain termasuk ke anggota keluarganya.

Menurut Helmi, jika warga yang terpapar Covid-19 tidak secepatnya ditangani dan diisolasi, maka tentu akan sangat rentan terjadi penyebaran terhadap yang lainnya.

Baca Juga: Kereta Cepat JKT-BDG Akan Melewati 13 Terowongan, 1 Terowongan 4,2 Km Terpanjang di Indonesia

Hal inilah yang menyebabkan saat ini banyak bermunculan klaster keluarga dan hal ini dikhawatirkan akan menjadi ledakan jumlah kasus Covid-19 yang besar di Garut.

Helmi juga menyampaikan, salah satu ledakan kasus penyebaran Covid-19 di Garut terjadi di salah satu perkampungan di wilayah Kecamatan Bungbulang.

Dengan adanya "outbreak" Covid-19 di Kecamatan Bungbulang ini, pihaknya melakukan pemeriksaan secara reguler agar kasusnya tidak menyebar keluar daerah tersebut.

"Kita juga melakukan pemeriksaan yang sifatnya reguler karena kita ada istilah yang namanya karantina exit. Nah karantina exit itu yang dari luar tidak boleh masuk ke kampung tersebut, tapi dari kampung tersebut masih boleh keluar tapi dengan persyaratan diperiksa antigennya,” ucap Helmi.

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah