Lebih lanjut ia menerangkan dengan kembalinya Ciamis kepada zona merah akan sangat berdampak pada kehidupan masyarakat.
"Satu sisi kita rawan, namun satu sisi kita harus tetap memperhatikan ekonomi masyarakat agar tidak tertekan atau jatuh," paparnya.
Meski begitu Bupati Ciamis tetap mengapresiasi kinerja para tenaga medis yang tetap memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
"Saya tetap mengapresiasi kinerja semangat dari para tenaga medis yang tidak henti - hentinya meskipun lelah, cape, dan beresiko akan tetapi masih melayani masyarakat dengan baik, "tandasnya.
Baca Juga: Pemeran Video Open BO Akhirnya Dikembalikan ke Keluarga
Senada dengan Bupati Ciamis, Wakil Bupati Ciamis Yana D. Putra mengatakan hanya tingkat kematian yang dianggap tinggi itupun setelah ditelusuri dari kasus yang ada, tidak secara keseluruhan kematian pasien terjadi di Ciamis namun hanya saja dimakamkan di Ciamis.
Terkait pasar dan pusat keramaian, Wabup berpendapat tidak perlu ditutup namun tetap dibatasi jam operasional dan pemberlakuan prokes yang ketat.
"Karena jika dilihat saat ini masyarakat sudah mulai kendor dan abai terhadap prokes," ucapnya.
Baca Juga: Wagub Uu Minta Maaf Kepada Warga Jabar, Wabup Garut : Enggal Sehat Pak Wagub
Sementara itu dr. Bayu Yudiawan Kabid P2P Dinas Kesehatan Ciamis menjelaskan, berdasarkan data kenaikan kasus se Jawa Barat, Ciamis masih peringkat 8 terbawah dari 27 Kabupaten Kota di Jabar.