Seperti pertemuan kali ini, dimana kolaborasi antara pemangku jabatan memamparkan kebijakan kapeda stakeholder di bawahnya, kemudian direspons langsung oleh semua pihak.
“Jadi kegiatan seperti ini sangat penting untuk dilaksanakan oleh banyak kalangan. Dimana senator atau pemerintah adalah sebagai wujud kepedulian. Literasi memang tugas bersama,” ujar Bode.
Di Tasikmalaya sendiri, kata Bode, beberapa komunitas sudah membangun pola-pola gerakan literasi, melanjutkan upaya-upaya yang sudah dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: Lagi, Nakes di Garut Diperlakukan Tak Menyenangkan Oleh Keluarga Pasein
Dengan demikian, ia tidak sepakat jika ada yang mengatakan minat baca warga Tasikmalaya rendah, melainkan daya bacanya yang harus terus dibangun.
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, yang menggagas diskursus ini, mengemukakan, bahwa berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa kalangan, belum ada keseragaman pemahaman soal literasi sastra.
Untuk itu perlu dilakukan juga sosialisasi yang massif bersama seluruh aparat, pemangku jabatan, pegiat kebudayaan.
"Kemudian juga pemuda-pemudi untuk lebih memahami literasi sastra dalam negeri,” terang Ferdiansyah.
Di samping itu, Ferdiansyah mengimbau secara khusus kepada para guru untuk menyampaikan serta memberi contoh karya sastra yang mudah-mudah dulu kepada siswanya. Misalnya dalam membuat karya sastra seperti puisi dan sebagainya.