Network
KABAR PRIANGAN - Akhir-akhir ini banyak produsen mi instan mengeluarkan produk yang mereka klaim sehat.
Namun kita sebagai konsumen harus jeli melihat kandungan di dalam produk itu seperti disarankan dokter spesialis gizi klinik, Juwalita Surapsari.
"Banyak mi instan yang mengandung kalori lebih rendah. Tetapi untuk menjadi sehat, pertimbangannya tidak hanya mengenai kalori, kita juga harus jeli mengetahui kandungan lain dalam makanan tersebut, misalnya makanan instan atau olahan juga mengandung kadar garam tinggi," ujar Juwalita seperti dilansir Antara.
Baca Juga: OPPO Band Kini bisa Deteksi Saturasi Oksigen Penggunanya
Ditambahkan Juwalita, sebelum mengkonsumsi cermati label kandungan natrium pada produk tersebut.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG), konsumsi natrium tidak boleh melebihi 1 sendok teh perharinya.
Selain itu perhatikan pula soal kandungan lemaknya, Kementerian Kesehatan menganjurkan setiap orang mengkonsumsi lemak 5 sendok makan atau 67 gram.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
Hal ini penting dilakukan karena biasanya konsumen menambahkan sosis atau bakso ke dalam mi rebus yang mereka konsumsi.
Di samping itu biasanya mi instan tidak mengandung zat gizi seperti serat dan protein.
Untuk melengkapi hal ini bisa ditambahkan beberapa sayuran serta telur ke mi instan yang akan kita konsumsi.
Baca Juga: 5 Jenis Tanaman Ini Berkhasiat bagi Kesehatan, Simak Cara Mengolahnya
Pakailah bumbu instan setengahnya tambahkan daun bawang atau penyedap alami untuk menambah rasa.
Perlu diingat untuk makan selanjutnya pastikan cukup asupan sayuran dan gizi untuk menyeimbangkan pola makan.***
