Eko mengawali angkatan snatch dan sukses membuka angkatan pertamanya seberat 137 kg. Sementara itu, Li gagal pada angkatan pertamanya dengan berat beban yang sama.
Eko mencoba menaikkan beban menjadi 141 kg pada kesempatan kedua. Sayangnya, barbel tersebut gagal diangkatnya.
Baca Juga: Selebgram Asal Aceh yang Sebabkan Kerumunan, Akhirnya Dijadikan Tersangka
Pertandingan kian menegangkan ketika Li sukses mengangkat snatch 137 kg pada kesempatan keduanya sebelum menaikkan bebannya menjadi 141 kg pada percobaan ketiga.
Eko gagal membayar kegagalan pada kesempatan kedua karena ia lagi-lagi tidak berhasil melakukan angkatan snatch 141 kg pada percobaan ketiganya, sehingga angkatan snatch terbaik Eko 137 kg, sementara Li Fabin 141 kg.
Pada kategori clean and jerk, Eko berhasil mengawali angkatan seberat 165 kg. Demikian pula dengan Li yang membuka angkatan 166kg.
Baca Juga: Guna Bertahan Hidup Saat PPKM, Pedagang Kerupuk 'Sangsara' Bersama Anak Gadisnya Tertidur di Trotoar
Li Fabin kembali sukses melakukan clean and jerk 172 kg pada percobaan kedua sekaligus mencatatkan rekor Olimpiade.
Sementara itu, Eko gagal dengan clean and jerk seberat 177 kg. Lifter kelahiran Lampung itu pun harus puas dengan medali perak seusai gagal melakukan clean and jerk 177 kg pada percobaan terakhir.
Itu menjadi medali kedua bagi Indonesia. Sebelumnya, lifter Windy Cantika menyumbangkan medali perunggu di kelas 49 kg putri, sekaligus menjadi medali pertama Indonesia ajang Olimpiade Tokyo, Sabtu, 24 Juli 2021.