Pusing Dagang Sepi Akibat PPKM Level 4, PKL di Kota Tasikmalaya, Pedagangan Ngaliwet di Tengah Jalan

- 25 Juli 2021, 19:02 WIB
Aksi protes dagangan sepi akibat PPKM level 4, pedagang ngaliwet di tengah jalan.*
Aksi protes dagangan sepi akibat PPKM level 4, pedagang ngaliwet di tengah jalan.* /tangkapan layar warga/

KABAR PRIANGAN - Merasa frustasi karena dagang sepi akibat dampak PPKM Tingkat 4, para pedagang kaki lima di kawasan Cihideung, Kota Tasikmalaya melakukan aksi protes. Namun aksi yang mereka lakukan dengan cara "ngaliwet" bareng atau makan bareng sambil menghibur diri di tengah jalan.

"Akibat dagang sepi terdampak PPKM Tingkat 4, para pedagang merasa pusing. Akhirnya sambil menghibur diri dengan melakukan ngaliwet bareng di tengah jalan," kata salah seorang pedagang, Amin (60), Minggu 25 Juli 2021.

Menurutnya, berhasil memang upaya itu membuat para pedagang bergembira. Hal tersebut seiring dengan sepinya pembeli dampak dari PPKM Tingkat 4. Jalan-jalan di Kota Tasikmalaya ditutup, sehingga tidak ada aktivitas masyarakat.

Baca Juga: Eko Yuli dan Windy Cantika Raih Medali Olimpiade Tokyo, Bonus Miliaran Rupiah Mengalir ke Kocek Mereka

"Selama penerapan PPKM Tingkat 4, jualan jadi sepi dan omzet turun drastis. Banyak pedagang yang tidak berjualan, namun ada juga yang tetap bertahan meski kondisi sepi," ucapnya.

Dikatakan Amin, dari sekitar 360 pedagang, hanya beberapa pedagang yang masih berjualan. Untuk itu para pedagang berharap kondisi kembali normal, dan pedagang bisa berjualan.

Terkait kegiatan ngaliwet bareng, itu upaya para pedagang mengisi waktu karena kondisi jualan sepi. Untuk itu para pedagang iuran dan menggelar kegiatan ngaliwet.

Baca Juga: Pemkab Panilai ‘Nol’ Pelamar CPNS. Berikut Ini Instansi dengan Jumlah Pelamar Terbanyak Hingga Paling Sedikit

"Ngga direncanakan, spontan saja saking sepinya berjualan. Hingga akhirnya tergagas ngaliwet bareng, sekaligus menghibur diri," kata Amin.

Dijelaskan dia, sebelumnya untuk mengisi waktu sepi para pedagang juga melakukan main bola di jalan. Para pedagang sadar, apa yang dilakukannya dilarang karena menimbulkan kerumunan. Namun upaya itu dilakukan untuk menghibur diri, sekaligus bentuk protes ke pemerintah.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x