KABAR PRIANGAN - Setelah menduduki kursi Ketua DPRD Kota Tasikmalaya hampir dua tahun, singasana yang ditempati H. Aslim SH kini mulai mendapat goyangan.
Malah, Presidium 9 yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat mendorong DPC Gerindra, partai dimana Aslim bernaung untuk mengganti dengan figur lain yang lebih merakyat alias tidak tertutup alias eksklusif.
Pernyataan sikap berbentuk mosi tidak percaya yang dibuat berbagai elemen masyarakat yang mengatasnamakan Presidium 9 itu diklaim mewakili aspirasi masyarakat yang selama ini merasa kurang puas dengan kinerja Ketua DPRD.
Asep Heru Rohimat, juru bicara dari Presidium 9 mengatakan, sikap dan etika Ketua DPRD Sejauh ini dianggap tidak menunjukkan sebagai pembawa suara hati rakyat. Sebab Wakil rakyat yang seharusnya membawa aspirasi rakyat dan menyuarakan kepentingan-kepentingan rakyat, justru lebih cenderung mementingkan kepentingannya sendiri.
Maka masyarakat yang memiliki fungsi mengontrol kinerja wakilnya di DPRD, kata dia, sangat menyesalkan hal itu.
"Persoalan pokok yang paling prinsip dalam sosok ketua DPRD adalah faktor komunikasi, interaksi dengan masyarakat sangat buruk. Hese komunikasi, hese interaksi apalagi koordinasi. Cenderung menutup diri atau eksklusif, " kata Asep Heru Rohimat, perwakilan Presidium 9 kepada "KP" Selasa, 27 Juli 2021.
Pernyataan mosi tidak percaya dari Presidium 9 yang dihuni Asep Ugar, Dede Sukmajaya dan kawan-kawan itu sudah ditembuskan ke Kantor DPRD Kota Tasik, Ketua DPC, DPW, Dan DPP Gerindra serta Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Masa Pandemi, Ketergantungan pada Bank Keliling Meningkat
Di mata Asep dkk, sikap seperti itu otomatis dapat menghambat atau lebih jauhnya mengganggu proses tatalaksana pemerintahan yang secara politis keberperanan lembaga legislatif sebagai representasi masyarakat, perlu hadir secara nyata sebagai mitra kontrol, mitra penyeimbang dan mitra strategis pemerintah.