Rekontruksi Ibu Kandung dari Jenazah Bayi yang Dimakan Seekor Ajing di Garut, Simak Kronologinya

- 16 Agustus 2021, 17:19 WIB
Polisi menggelar rekontruksi kasus pembuangan bayi yang dilakukan S (28) warga Kampung Ciarileu. Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang. Kasus ini berawal dari adanya potongan tubuh bayi yang sedang dimakan seekor anjing yang ditemukan warga.
Polisi menggelar rekontruksi kasus pembuangan bayi yang dilakukan S (28) warga Kampung Ciarileu. Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang. Kasus ini berawal dari adanya potongan tubuh bayi yang sedang dimakan seekor anjing yang ditemukan warga. /kabar-priangan.com/ Aep Hendi/

 

KABAR PRIANGAN - Kelakuan tak berperikemanusiaan yang dilakukan janda berusia 28 tahun warga Kampung Ciarileu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut ini terungkap pada rekontruksi kasus penemuan bayi yang potongan tubuhnya ditemukan sedang dimakan anjing.

Rekontruksi dilakukan setelah polisi berhasil mengamankan seorang perempuan berinisial S yang diduga kuat ibu dari bayi malang tersebut.

Sebelum menguburkan bayinya di kebun salah seorang warga, S sengaja membiarkan bayinya kedinginan di luar rumah semalaman.

Sebelumnya, bayi yang baru saja dilahirkannya itu dimasukan ke dalam kantong kresek kemudian disimpan di luar rumah.

Baca Juga: Heboh, Warga Cikajang Garut Temukan Potongan Tubuh Bayi Sedang Dimakan Seekor Anjing

Selanjutnya, pagi harinya S mengambil kantong kresek tersebut untuk kemudian dibawa ke kebun milik salah seorang warga yang lokasinya tak jauh dari rumahnya.

Di kebun itulah S kemudian menguburkan bayi malang tersebut sendirian.

"Hari ini kita gelar rekontruksi atas kasus penemuan bayi yang potongan tubuhnya ditemukan sedang dimakan seekor anjing. Ada 20 adegan yang diperankan pelaku dalam rekontruksi ini," ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi seusai kegiatan rekontruksi di Kampung Ciarileu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Senin 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Hangatkan Mesin Partai, DPD PAN Kab. Tasik Beri Arahan di Muscab

Dikatakan Dede, saat dilahirkan dan dimasukan ke dalam kantong kresek kemudian disimpan di luar rumah, diperkirakan kondisi bayi masih hidup.

Namun karena dibiarkan kedinginan di luar rumah, bayi itupun akhirnya meninggal.

Dalam rekontruksi, tutur Dede, pelaku juga memperagakan saat ia melahirkan bayinya di dalam WC.

Karena malu akibat bayi tersebut lahir dari hasil hubungan gelap dengan kekasihnya, janda ini pun memutuskan untuk tak merawat bayinya sebagaimana biasanya tapi ia malah berencana membuangnya.

Baca Juga: Outdoor Learning: Alternatif Pembelajaran di Masa Pandemi

Bayi malang itu pun akhirnya dikubur S di sebuah kebun warga. Namun karena S menggali tanah yang akan digunakan untuk mengubur bayinya itu kurang dalam, maka baunya tercium keluar dan terendus seekor anjing.

"Karena mengendus bau amis dari kuburan bayi itu, seekor anjing kemudian menggali dan menemukan mayat bayi. Mayat bayi itu pun dimakan anjing hingga hanya tersisa bagian kaki kiri dan lambungnya saja dan hal itu diketahui warga," katanya.

Masih menurut Dede, penangkapan terhadap S dilakukan menyusul dilakukannya penyelidikan oleh petugas setelah geger penemuan potongan tubuh bayi yang sedang dimakan seekor anjing.

Baca Juga: Dampak Kekeringan di Kabupaten Garut, Berlanjut pada Urusan Hubungan Suami-Istri

S dicurigai pelaku sekaligus ibu dari bayi malang tersebut karena sebelumnya warga mengetahui kondisi S sedang hamil meski ia berstatus janda.

Namun tambahnya, setelah geger kasus penemuan potongan tubuh bayi yang dimakan seekor anjing, warga melihat kondisi perut S sudah kempes seperti yang sudah melahirkan.

Polisi pun akhirnya mengamankan S dan kepada petugas S telah mengakui semua perbuatannya yang telah melahirkan bayi dari hasil hubungan gelap dan kemudian menguburkannya.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah