Salah satunya dengan melakukan koordinasi dengan beberapa kepala wilayah yang rawan akan kekeringan yang nantinya dijadikan bahan koordinasi dengan dinas teknis.
BPBD Garut, tutur Budi, juga telah melakukan upaya-upaya persiapan yang diperlukan.
Baca Juga: Naik Motor, Gubernur Jabar dan Istri Silaturahmi ke Warga Perum BCI di Garut
Salah satunya melakukan penghimpunan data potensi dampak
bencana kekeringan tahun 2021 yang disampaikan melalui Surat Sekretaris Daerah Nomor: 360/1422/Setda/2021 perihal Himbauan Menghadapi Musim Kemarau dan Permintaan Data Potensi Bencana Kekeringan.
"BPBD Kabupaten Garut akan bekerja sama dengan dinas terkait dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bersih baik untuk kebutuhan sehari-sehari maupun untuk kebutuhan pertanian," ujarnya.
Menurutnya, khusus untuk kebutuhan pertanian, pihaknya telah menginvetarisasi pompa air yang ada di Dinas Pertanian untuk fasilitasi pengairan sawah.
Baca Juga: 1.161 Warga Garut Meninggal Dunia karena Covid- 19, Simak Data Selengkapnya
Selain itu, dilakukan pula inventarisasi sumber-sumber mata air yang dilakukan melalui kerja sama dengan pihak pemerintahana desa.
Budi mengatakan, beberapa wilayah di Kabupaten Garut memiliki tingkat kebutuhan air bersih yang berbeda dimana wilayah Garut utara rata-rata membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-sehari.
Sedangkan pada wilayah Garut selatan rata-rata yang dibutuhkan saat ini lebih ke air untuk kebutuhan pertanian.