Pandemi Covid-19 Berdampak Terhadap Angka Kemiskinan dan Menurunnya Daya Beli di Sumedang

- 13 September 2021, 20:16 WIB
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan /kabar-priangan.com/DOK Humas Setda/

KABAR PRIANGAN - Selain penyaluran bantuan sosial, program pemberdayaan masyarakat dan UMKM serta peningkatan ekonomi menjadi strategi dalam penanggulangan kemiskinan di masa pandemi.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan yang dilaksanakan secara virtual, Senin 13 September 2021.

Menurut Erwan, program penanggulangan kemiskinan berdasarkan kelompok penerimanya dibagi empat yaitu berupa bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, kedua pemberdayaan masyarakat, ketiga pemberdayaaan usaha mikro dan kecil, dan yang terakhir kelompok program yang secara langsung ataupun tidak dapat meningkatkan kegiatan ekonomi.

Baca Juga: Wabup Erwan Tinjau Prokes di PT Yakjin dan PT Kwalram indonesia 

Dikatakannya, pandemi Covid-19 sangat berdampak negatif terhadap indikator makro pembangunan berupa meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran serta menurunnya daya beli.

"Oleh karena itu, selama pandemi KK miskin baru pun bertambah dimana sebelumnya tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," tuturnya.

Namun demikian, baik KK DTKS maupun Non DTKS di Kabupaten Sumedang pada Tahun 2020 mendapatkan bantuan sosial.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Sumedang Laporkan Tidak Ada Pelanggaran

"Yang DTKS maupun non DTKS eluruhnya berjumlah 264. 649 KK. Artinya sebanyak 64,67 persen KK di Kabupaten Sumedang mendapatkan bantuan sosial," ungkapnya.

Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, menurutnya yang harus diwaspadai adalah munculnya kemiskinan ekstrim yang  didefinisikan sebagai kondisi kesejahteraan masyrakat berada di bawah garis kemiskinan yaitu setara dengan paritas daya beli 1,9 dolar Amerika.

"Kerangka percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrim ini ialah dengan cara menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan kebijakan dan meminimalkan wilayah kantong kemiskinan," ujarnya.

Baca Juga: Buron Tujuh Bulan, Pelaku Pembunuhan di Sumedang Akhirnya Ditangkap di Bandung

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Daerah Herman Suryatman mengatakan, setidaknya tiga hal harus dilakukan agar penurunan kemiskinan tepat sasaran yakni kolaborasi, inovasi, dan transformasi.

"Intinya semua fokus membidik penanggulangan kemiskinan. Bukan hanya perlindungan sosialnya, tapi juga memberdayakan masyarakat miskin agar bisa menolong dirinya," katanya.

Sekda berharap di tahun 2023 angka kemiskinan menurun sampai ke angka 7 dimana dari Tahun 2019 ke 2020 mengalami peningkatan dari 9,05 menjadi 10,26 akibat pandemi.

Baca Juga: Bakti Sosial Karang Taruna Tupas, Wujud Kepedulian Pemuda di Masa Pandemi

"Untuk mencapai angka tersebut, ditargetkan per tahun kemiskinan harus terus menurun dari 10 ke 8 kemudian turun lagi ke angka 7," ucapnya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x