Selain itu desa juga harus memiliki booklet, buku panduan pengembangan desa wisata, dan website desa sebagai sarana pelayanan administrasi dan promosi.
"Selain itu, berdasarkan kajian awal proyek perubahan yang sudah dilaksanakan, terdapat kurang lebih 97 desa yang berpotensi dijadikan desa wisata. Adapun temanya sangat beragam mulai dari tematik wisata pegunungan, hutan, bahari, budaya, kuliner, religi, IKM, dan UKM, disamping desa wisata yang sudah berjalan menjadi andalan seperti Desa Sukalaksana dan Desa Bagendit," katanya.
Rudy pun sangat berharap kedepannya Program Ngumbara Lembur akan menjadi salah satu platform dan solusi pengembangan program desa wisata Kabupaten Garut.
Permasalahan-permasalahan yang ada seperti kurangnya pemahaman SDM wisata tentang sapta pesona wisata serta kurangnya SDM wisata yang mampu berbahasa asing menjadi salah satu aksi yang akan diusung program Ngumbara Lembur melalui pelaksanaan pelatihan.
"Selain menyiapkan destinasi pariwisata yang belum merata dari aspek manajemen atraksi, amenitas maupun aksesibilitas, serta program mempromosikan
destinasi wisata berbasis digital," ujar Rudy.***