Dikembangkan Melalui Program 'Ngumbara Lembur', 97 Desa di Garut Berpotensi Jadi Desa Wisata

- 14 September 2021, 19:15 WIB
Kaulinan urang lembur, salah satu budaya daerah yang ada di Desa Wisata Ciburial, Desa Sukalaksana, Kecamatan samarang yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Kaulinan urang lembur, salah satu budaya daerah yang ada di Desa Wisata Ciburial, Desa Sukalaksana, Kecamatan samarang yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Julukan Swiss van Java yang sejak dulu disandang Garut tentu merupakan sebuah kebanggan karena hal ini menunjukan kelebihan yang dimiliki Garut terutama terkait keindahan alamnya.

Berbagai potensi wisata terdapat di Kabupaten Garut mulai dari gunung, rimba, laut dan pantai, serta seni budayanya atau yang dikenal dengan singkatan Gurilaps.

Berbagai potensi keindahan alam Garut ini tentu saja bisa menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para wisatawan mulai lokal, regional, nasional, hingga mancanegara.

Oleh karenanya, Pemkab Garut pun terus berupaya menggali berbagai potensi yang ada, agar wisata Garut lebih dikenal dan potensi yang belum tergali bisa menjadi destinasi baru.

Baca Juga: 1000 Pasang Sepatu Disalurkan Baznas Kabupaten Garut untuk Siswa Sekolah yang Tak Mampu

Salah satu program yang saat ini tengah digembar-gemborkan Pemkab Garut adalah mendorong pertumbuhan objek-objek wisata yang ada di desa melalui program desa wisata.

Begitu banyak poteni wisata yang terdapat di desa dan hingga saat ini belum tergali secara optimal.

"Keindahan alam Garut ini memang sangat luar bisa sehingga wajar jika sejak dahulu kala Garut mendapat julukan Swiss van Java. Kita punya gunung,
rimba,laut dan pantai, serta seni budaya atau Gurilaps yang sangat berpotensi dikembangkan menjadi objek wisata dan ini juga bisa dikembangkan oleh
pemerintah dan masyarajat desa," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan.

Baca Juga: Disnakersostrans Gelar Workshop untuk Menekan Angka Penganguran di Kabupaten Garut

Dikatakannya, agar desa dapat menjadi tujuan wisata, para penduduk desa tentu harus memiliki standar kemampuan industri hospitality, seperti keramahan kepada para wisatawan serta mempersiapkan sarana dan prasarana.

Untuk itu perlu pelatihan dan pendidikan bagi desa dalam memanfaatkan
potensi desa dijadikan tempat wisata atau wisata desa.

Pada Selasa (10/8/2021) lalu, tutur Rudy, melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik dan Hukum Pemkab Garut, Wawan Nurdin, Pemkab Garut telah
menyelanggarakan "Workshop Desa Wisata" yang bertempat di Desa Jati Kecamatan Tarogong Kaler.

Tema yang diusung dalam kegiatan tersebut adalah ”Peningkatan Mutu Aparatur Desa dan Pengelolaan Bumdes, UMKM dan IKM Dalam Menyambut Program Desa Wisata” yang dibuka oleh Bdirinya selaku Bupati Garut.

Baca Juga: Seorang Pemuda Ditemulan Tewas di Dalam Mobil di Jalan Batulawang Kota Banjar

Menurut Rudy, pariwisata menjadi bagian penting dalam meningkatkan kesejahteraan. Garut akan lebih berkembang dibandingkan dengan daerah lain
karena memiliki potensi wisata yang sangat besar.

"Apalagi nantinya akan ditunjang dengan insfrastuktur tol yang terkoneksi Jawa–Bali yang melintasi Kabupaten Garut. Insya Allah tahun 2025, Garut
akan menjadi tujuan wisata warga Jakarta, Bandung, Semarang dan daerah lainnya untuk berdarmawisata,” katanya.

Rudy mengungkapkan, perkembangan wisata desa di Kabupaten Garut saat ini sangat merata di 42 kecamatan.

Apalagi selain Pemkab Garut melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), pemkab juga dibantu oleh berbagai pihak, salah satunya Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) untuk lebih mengangkat dan memperkenalkan objek wisata yang ada melalui kerja sama strategi pentahelixnya.

Baca Juga: Rudy Gunawan Lepas Atlet Asal Garut yang Akan Berlaga di PON XX Papua 2021, Ini Daftar Namanya

Disampaikan Rudy, upaya lain untuk lebih mengembangkan objek wisata yang ada di Garut saat ini adalah melalui program Ngumbara Lembur yang juga merupakan konsep Wawan Nurdin dalam rangka proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XI Tahun 2021.

Ini merupakan sebuah strategi kolaborasi pengembangan desa wisata dengan pendekatan pentahelix dalam rangkap percepatan peningkatan ekonomi daerah melalui implementasi pengelolaan potensi wisata pada desa rintisan menuju “Desa Wisata Tangguh”.

"Ngumbara Lembur merupakan mindset yang dimiliki oleh stakeholder baik pemerintah daerah, akademisi, pengusaha, komunitas serta media yang dibangun
seperti sedang berada di desa wisata dan seolah-olah tinggal di desa tersebut. Dengan demikian mereka akan memiliki keinginan untuk mengembangkan
desa wisata tersebut," ucap Rudy.

Disebutkannya, pembangunan berbagai infrastruktur yang saat ini tengah dilakukan di Kabupaten Garut antara lain pembangunan Jalan Ibrahim Aji, revitalisasi jalur kereta api, pembangungan destinasi Situ Bagendit, dan sudah terwujudnya jalur lintas selatan merupakan peluang yang harus disambut oleh seluruh stakeholder terutama pemerintahan desa.

Baca Juga: Objek Wisata Gunung Papandaya Sudah Dibuka, Asyik! Bisa Trekking, Hiking, dan Camping

Hal ini harus ditindaklanjuti dengan mempersiapkan penataan dan pengelolaan potensi desanya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menuju desa wisata.

Langkah konkret dari program yang diinisiasi Wawan ini, tambah Rudy, berupa pilot project yang difokuskan di 5 desa yang berada di Kecamatan Tarogong Kaler sebagai penyangga kawasan strategis pariwisata wilayah Garut tengah.

Adapun 5 desa tersebut adalah Desa Jati dengan tematik minawisata (wisata ikan), Desa Pasawahan dengan tematik pasar wisata desa, Desa Rancabango dengan tematik desa budaya yang dilengkapi kawasan rest area, Desa Mekarjaya dengan tematik desa wisata religi dan olahraga, serta Desa Sukajadi dengan tematik desa agrowisata yang juga memiliki Situ Ciburial yang akan dijadikan destinasi desa wisata andalan.

Baca Juga: Disnakersostrans Gelar Workshop untuk Menekan Angka Penganguran di Kabupaten Garut

Masih menurut Rudy, disamping dilaksanakannya workshop pengembangan sumber daya manusia yang andal untuk menata dan mengelola potensi desa, output lain dari pilot project ini adalah desa memiliki perencanaan pembangunan sarana wisata (masterplan).

Selain itu desa juga harus memiliki booklet, buku panduan pengembangan desa wisata, dan website desa sebagai sarana pelayanan administrasi dan promosi.

"Selain itu, berdasarkan kajian awal proyek perubahan yang sudah dilaksanakan, terdapat kurang lebih 97 desa yang berpotensi dijadikan desa wisata. Adapun temanya sangat beragam mulai dari tematik wisata pegunungan, hutan, bahari, budaya, kuliner, religi, IKM, dan UKM, disamping desa wisata yang sudah berjalan menjadi andalan seperti Desa Sukalaksana dan Desa Bagendit," katanya.

Baca Juga: Profil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf Lengkap dengan Riwayat Pendidikan, Karier, Organisasi dan Keluarga

Rudy pun sangat berharap kedepannya Program Ngumbara Lembur akan menjadi salah satu platform dan solusi pengembangan program desa wisata Kabupaten Garut.

Permasalahan-permasalahan yang ada seperti kurangnya pemahaman SDM wisata tentang sapta pesona wisata serta kurangnya SDM wisata yang mampu berbahasa asing menjadi salah satu aksi yang akan diusung program Ngumbara Lembur melalui pelaksanaan pelatihan.

"Selain menyiapkan destinasi pariwisata yang belum merata dari aspek manajemen atraksi, amenitas maupun aksesibilitas, serta program mempromosikan
destinasi wisata berbasis digital," ujar Rudy.***



 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x