Kuliah Pakai Kursi Roda Karena Penyakit yang Diderita, Avifah Jadi Lulusan Terbaik Uniga dengan IPK 4.0

- 22 September 2021, 04:38 WIB
Rosidah Avifah Nurzannah (22) wisudawan dari Program Studi Fakultas Ilmu Komuniasi Universitas Garut (Uniga) angkatan XXXI gelombang III tahun akademik 2020/2021 menjadi lulusan terbaik dengan IPK 4.0
Rosidah Avifah Nurzannah (22) wisudawan dari Program Studi Fakultas Ilmu Komuniasi Universitas Garut (Uniga) angkatan XXXI gelombang III tahun akademik 2020/2021 menjadi lulusan terbaik dengan IPK 4.0 /Dok Uniga/

KABAR PRIANGAN - Rosidah Avifah Nurzannah (22) yang biasa dipanggil Avifah tersenyum lebar. Ia merasa bahagia yang luar biasanya karena bisa memakai toga seperti teman-teman lainnya.

Betapa tidak, di bawah keterbatasan itu, wisudawan dari Program Studi Fakultas Ilmu Komuniasi (Fikom) Universitas Garut (Uniga) angkatan 31 ini justru berhasil menjadi lulusan terbaik. Avifah menyandang gelar S.I Kom dengan yudisium terpuji atau cumlaude dengan IPK 4,0.

Perjalanan Avifah saat kuliah tidak mulus seperti rekan lainnya. Dia harus kuliah sambil menahan sakit kanker otak yang diderita sejak tahun 2008.

Baca Juga: Kisah Guru Penggerak di Selatan Garut, Belajar Daring dengan Berburu Sinyal di Kandang Domba

Disela kegiatan wisuda, kabar-priangan.com sempat berbincang dengan Avifah. Secara singkat ia sempat menceritakan perjuangan kuliah hingga berhasil lulus dalam waktu 3 tahun 5 bulan. "Saya kuliah pakai kursi roda. Karena saya banyak keterbatasan," ucapnya.

Avifah mengaku sering menemui kendala saat mengikuti proses perkuliahan. Selain terbatas geraknya karena menggunakan kursi roda, dia juga sering pingsan di kelas karena kesehatannya.

"Meski sering pingsan tapi hal itu bukan suatu halangan. Teman atau dosen juga sering membantu ketika saya pingsan. Pokoknya saya terus semangat menjalani masa kuliah. Saya buktikan bahwa saya juga mampu seperti mahasiswa lainnya. Alhamdulillah, berkat bantuan teman teman, dosen, keluarga dan beberapa pihak lainnya, saya pun bisa di wisuda hari ini," ucapnya.

Baca Juga: Wabup Garut Minta Camat Awasi Pembangunan Situ Bagendit Tiap Hari, Ada dengan Proyek Besar Itu?

Diketahui, Avifah mengidap kanker otak sejak tahun 2008 silam. Saat dia masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar.

Bahkan, kata Avifah, dia mengaku pernah divonis hidup tak lama lagi. Namun takdir berkata lain, terlihat sekarang dia kondisinya segar bugar di usianya yang ke 22 tahun.

"Dulu pernah dokter bilang ke orang tua saya, katanya umurnya tinggal sekitar 17 hari lagi," ucap Avifah.

Ia mengaku bangga telah berhasil lulus dari kampus meskipun di bawah keterbatasan, dan selalu semangat menginspirasi orang lain.

Baca Juga: Petani Generasi Milenial di KotaBanjar Didorong Wujudkan Jadi Petani 'Berdasi'

"Yang penting harus ada motivasi. Untuk apa mengerjakan itu, untuk apa menyelesaikan itu," ujarnya.

Afivah mengikuti wisuda Uniga Angkatan ke-XXXI Gelombang III tahun akademik 2020/2021.

Acara digelar secara luring (tatap muka) di Kampus Utama Universitas Garut Jalan Raya Samarang, Tarogong Kaler, Sabtu 18 September 2021.

Baca Juga: 11 Buku Karya Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Garut, Berikut Nama Penulis dan Judul Bukunya

Ketua Pelaksana Wisuda Dr. Ijudin, M.Ag menjelaskan, prosesi wisuda digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai anjuran dari Satgas Covid-19, Selain perlengkapan masker dan face shield, mahasiswa yang hendak mengikuti wisuda juga harus sudah mendapatkan vaksin minimal dosis satu, serta harus tes swab dulu sebelum pelaksaan wisuda.

"Kami juga melengkapi lokasi wisuda dengan fasilitas cek suhu tubuh, hand sanitizer, spot cuci tangan dan himbauan-himbauan penerapan protokol kesehatan." ucap Ijudin.

Ia menuturkan, meskipun diadakan secara luring, namun prosesi wisuda ini digelar terbatas dimana yang diperkenankan masuk ke area kampus hanya wisudawan saja, orangtua dan keluarga diperkenankan menyaksikan prosesi wisuda secara online melalui platform Youtube Universitas Garut.

Baca Juga: Seorang Remaja Dilaporkan Hilang Saat Mendaki Gunung Guntur di Garut Jawa Barat

Sementara itu, Rektor Uniga, Dr. Ir. Abdusy Syakur Amin, M.Eng menjelaskan, prosesi wisuda secara online melalui platform Youtube dilakukan untuk mencegah kerumunan yang berpotensi melebihi kapasitas yang telah ditetapkan oleh Satgas Covid-19.

"Kami tidak ingin menimbulkan kerumunan yang berpotensi menjadi sumber penyebaran Covid-19, maka dari itu kami mewajibkan peserta wisuda dan seluruh panitia yang terlibat untuk untuk melakukan swab sehari sebelum acara digelar, semuanya juga harus sudah mendapat vaksinasi," katanya.

Baca Juga: Kajati Jabar Dukung Kejari Garut Tangkap Buronan Maling Uang Rakyat

Peserta wisuda angkatan kali ini berasal dari 1 Program Pascasarjana dan 8 Fakultas yang ada di Universitas Garut.

Dari 425 peserta wisuda ada lulusan terbaik dari tiap fakultas yang akan diberi penghargaan, diantaranya: Lutfi Fauzi Romdoni, M.Pd: 3.97, Ibnu Hasan, S.IP: 3.84, Adinda Lestari, SE., MOS; 4.0.

Selanjutnya Ema Maimunah, S.P; 3.96, Andri Cahya Nugraha, S.Farm; 3.92, Erwin Nurrahman Malik, S.T; 3.82, Nursari Aulia, S.Pd: 3.96, dan Rosidah Avifah Nurzannah, S.I.Kom: 4.0.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x