Tangis Orang Tua yang Anaknya Hilang di Gunung Guntur: Cepat Kembali Nak, Kami Menunggumu di Sini!

- 23 September 2021, 15:12 WIB
Orang tua Gibran pendaki yang dilaporkan hilang di kawasan Gunung Guntur setia menunggu anaknya di Pos 1 Pendakian Gunung Guntur, Rabu 22 september 2021. Mereka meminta dukungan dan doa dari masyarakat Garut agar anaknya bisa secepatnya ditemukan dalam kondisi sehat walafiat.
Orang tua Gibran pendaki yang dilaporkan hilang di kawasan Gunung Guntur setia menunggu anaknya di Pos 1 Pendakian Gunung Guntur, Rabu 22 september 2021. Mereka meminta dukungan dan doa dari masyarakat Garut agar anaknya bisa secepatnya ditemukan dalam kondisi sehat walafiat. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Orang tua mana yang bisa menahan kesedihan ketika mendengar anaknya hilang misterius di tengah hutan, seperti halnya yang dialami pasangan suami istri Alam Surahman dan Win Winarti.

Mereka tak kuasa menahan kesedihan saat mendengar anaknya yang bernama Muhammad Gibran Arrasyid (14), dikabarkan hilang saat melakukan pendakian di puncak Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Saya dan isteri saya saat ini hanya bisa bersabar sambil terus berdoa agar anak saya diberi kekuatan dan keselamatan. Kami pun sepenuhnya mempercayakan upaya pencarian Gibran kepada petugas," kata ayah Gibran, Alam Surahman saat ditemui di Pos I Pendakian Gunung Guntur, Rabu 22 September 2021.

Baca Juga: Kisah Guru Penggerak di Selatan Garut, Belajar Daring dengan Berburu Sinyal di Kandang Domba

Menurutnya, upaya pencarian yang dilakukan petugas dan masyarakat sudah optimal sehingga diharapkan secepatnya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

"Kami minta dukungan serta bantuan doa dari seluruh masyarakat Garut agar anak kami bisa segera ditemukan dalam kondisi sehat walafiat sehingga bisa berkumpul lagi dengan kami. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen yang terlibat dalam upaya pencarian anak saya," ujarnya.

Menurut Alam, ia dan isterinya tak mau menyalahkan siapa pun dalam kasus hilangnya sang anak ini.

Baca Juga: FPKP Minta Bupati Garut Terbitkan Perbup Swakelola, Indra: Pengelolaan Swakelola Jauh Lebih Berkualitas

Mereka menyadari benar bahwa ini merupakan sebuah musibah yang bisa terjadi kapan dan dalam kondisi apa pun yang harus diterima dengan penuh keiklasan dan kesabaran.

Alam mengungkapkan, saat anaknya minta izin untuk pergi mendaki ke Gunung Guntur, ia dan isterinya tidak melarangnya.

Bahkan setibanya Gibran dan rekan-rekannya di kawasan Gunung Guntur, mereka masih sempat berkomunikasi melalui pesan whatsapp.

Baca Juga: Mengintip Kegiatan 'Hari Bersih-bersih Sedunia 2021' di SMPN 8 Kota Banjar

Saat itu, ucap Alam, ia berpesan agar Gibran mendirikan tenda di tempat yang bersih dan menghindari semak-semak agar terhindar dari ular. Saat itu Gibran pun menjawab dengan mengiyakan.

"Saat ia sudah sampai di Pos 3, kami masih sempat berkomunikasi karena di Pos 3 masih ada sinyal. Saya ingatkan agar ia mendirikan tendanya di tempat yang bersih, jauh dari semak-semak dengan tujuan menghindari kemungkinan adanya ular dan saat itu ia pun mengiayakan," tutur Alam.

Tak hanya itu, Alam juga mengisahkan jika dirinya juga sempat meminta agar Gibran mengirimkan foto-foto suasana pagi di kawasan Gunung Guntur. ia juga sempat berpesan agar anaknya itu tetap semangat dan hati-hati.

Baca Juga: Disparbud Garut Gelar Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata, 53 Desa Lolos Verifikai Desa Wisata

Namun katanya, belum sempat foto pesanannya itu ia terima, malah kabar hilangnya Gibran yang kemudian ia terima.

Dengan lirih, Alam pun kembali berharap agar anak kesayangan yang dipanggilnya dengan sebutan Abang itu cepat kembali dan berkumpul dengan keluarga.

"Kami sayang sama kamu Abang Gibran. Cepat kembali nak, kami menunggumu di sini," ucapnya lirih.

Baca Juga: Kuliah Pakai Kursi Roda Karena Penyakit yang Diderita, Avifah Jadi Lulusan Terbaik Uniga dengan IPK 4.0

Sementara itu, ibu Gibran, Win Winarti yang juga setia menunggu di Pos 1 Pendakian Gunung Guntur terlihat sangat bersedih. Ia terus menangis sambil sekali-kali memanggil anaknya dengan sebutan Abang.

Diberitakan kabar-priangan, com sebelumnya, pendaki bernama Muhammad Gibran Arrasyid, usia 14 tahun warga Kampung/Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut di kabarkan hilang saat melakukan pendakian di Gunung Guntur.

Gibran melakukan pendakian dengan 13 temannya pada Sabtu 18 September 2021 sore. Sebelum melanjutkan pendakian ke puncak gunung, mereka berkemah di Pos 3.

Baca Juga: Pemkot Banjar Dorong Petani Generasi Milenial Jadi Petani 'Berdasi'

Keesokan harinya, tepatnya Minggu 19 September 2021, ketika teman-temannya berniat melanjutkan pendakian ke puncak gunung, Gibran memutuskan untuk tidak ikut dan akan menunggu di Pos 3.

Saat teman-temannya kembali dari puncak, mereka tak menemukan Gibran di dalam tendanya dan kemudian mereka melakukan pencarian.

Namun hingga Minggu sore, teman-teman Gibran tak juga berhasil menemukannya sehingga akhirnya mereka memutuskan untuk laporan ke petugas.

Baca Juga: Bripka Erik yang Memiki Keterbatasn Fisik, Dapat Bantuan Motor ATV dari Polres Garut

Petugas pun langsung turun untuk ikut membantu Gibran akan tetapi hingga saat ini memasuki hari kelima (Kamis, 23 september 2021) Gibran masih belum berhasil ditemukan.

Kapolsek Tarogong Kaler, Kepolisian Rosor Garut, Iptu Masrokan, mengatakan, pascahilangnya seorang pendaki, pihaknya langsung melakukan penutupan jalur pendakian Gunung Guntur. Penutupan dilakukan sampai batas waktu tak tentu, tergantung perkembangan kondisi.

Ia pun mengimbau kepada pengunjung Gunung Guntur untuk hati-hati terutama saat melakukan pendakian atau berkemah. "Anggota rombongan agar selalu bersama anggota ronbongan lainnya, jangan sampai memisahkan diri," ujarnya.***

 

+

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah