Relokasi Lapas Kelas IIB Tasikmalaya Jadi Sebuah Keniscayaan

- 1 Oktober 2021, 21:26 WIB
KALAPAS bersama aktivis Tasikmalaya usai audiensi.*
KALAPAS bersama aktivis Tasikmalaya usai audiensi.* /Istimewa untuk kabar-priangan.com/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah perwakilan elemen masyarakat yang mewakilli ormas Manasik, Granat, Komisi Peduli Anak Bangsa mendesak agar relokasi Lapas Kelas IIB Tasikmalaya jadi prioritas.

Malah mereka berharap upaya percepatan relokasi bisa jadi program utama, sebab jumlah penghuninya atau warga binaan yang sudah lebih dari kapasitas. Kapasitas lapas yang seharusnya untuk membina 88 warga binaan, tapi kini dihuni oleh 374 warga binaan.

"Makanya kami berharap Kalapas bisa proaktif menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat ini dengan segera berkoordinasi dengan Kemenhumkan, " kata Ketua Granat.

Asep Heru usai melakukan audiensi dengan Kalapas Kelas IIB  Tasikmalaya. Menurut dia, Lapas Ini sudah overload dan sudah tidak layak.

Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya Buka MTQ XIII Kota Tasikmalaya, Yusuf : Pertahankan Marwah Prestasi di Kancah Jabar

"Kemudian ini kan berada di tengah kota. Ketika mau melakukan pembinaan kepada para napi dalam bidang pertanian lahannya gak ada. Jadi harus punya cukup lahan yang luas. Sehingga ketika keluar warga binaan bisa mandiri," kata dia.

Maka, relokasi jadi sebuah keniscayaan. Pihak lapas diminta tak terpaku dengan sharing berupa penyediaan lahan.

"Sekarang yang penting proaktif untuk mengusulkan adanya relokasi itu ke Kemenkumham, " Ujar nya.

Sementara itu, Kalapas Klas IIB Tasikmalaya Davy Bartian mengapresiasi harapan itu dan segera berkoordinasi sekaligus menindaklanjutinya ke pimpinannya.

Sebelum dirinya bertugas menjadi Kalapas Tasikmalaya memang sudah mendengar akan adanya relokasi lapas ke wilayah Bungursari. Namun, hal itu tidak mungkin karena wilayah Bungursari akan dijadikan pusat pergudangan.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x