Haru! Anak yang Terpapar Faham NII di Garut Akhirnya Pulang ke Pelukan Orangtua dan NKRI

- 11 Oktober 2021, 07:42 WIB
GI dan orang tuanya berpelukan dalam acara musyawarah tindaklanjut dugaan adanya puluhan anak yang terpapar paham NII di wilayah Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota. GI memutuskan untuk kembali ke orang tuanya dan NKRI serta menianggalkan paham NII.
GI dan orang tuanya berpelukan dalam acara musyawarah tindaklanjut dugaan adanya puluhan anak yang terpapar paham NII di wilayah Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota. GI memutuskan untuk kembali ke orang tuanya dan NKRI serta menianggalkan paham NII. /Dokumentasi Desa Sukamantri untuk kabar-priangan.com/

KABAR PRIANGAN - TANGIS haru sekaligus bahagia tak terbendung lagi dalam acara musyawarah menindaklanjuti kasus sejumlah warga Kelurahan Sukamenteri yang diduga terpapar faham radikal Negara Islam Indonesia (NII).

Musyawarah yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Sukamentri itu dihadiri para tokoh ulama dan tokoh masyarakat serta orangtua dan anak yang diduga sebelumnya telah terpapar faham NII.

"Kami kembali sudah melaksanakan musyawarah dalam menindaklanjuti kasus penyebaran faham NII terhadap sejumlah warga kami. Selain para tokoh
ulama dan tokoh masyarakat, hadir pula orang tua dan anak yang sebelumnya diduga terpapar paham NII," ujar Kepala Kelurahan Sukamentri,
Kecamatan Garut Kota, Suherman, Sabtu, 9 Oktober 2021.

Baca Juga: Diduga Puluhan Warga Garut Dibaiat Masuk NII, Polres Kordinasi Densus 88

Dikatakannya, keharuan mewarnai kegiatan musyawarah tersebut saat orangtua dan GI, anak yang diduga telah terpapar faham NII menangis sambil
dipeluk erat orangtua.

Hal itu menyusul keputusan sang anak yang memilih untuk kembali kepada orangtua dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
setelah sebelumnya lebih percaya pada faham NII.

Pernyataan GI untuk kembali ke orangtua dan NKRI diungkapkan langsung di hadapan para tokoh ulama dan tokoh masyarakat dalam kegiatan
musyawarah tersebut.

GI pun langsung memeluk kedua orangtuanya dan saat itulah tangis mereka pun pecah sehingga mengundang keharuan semua yang hadir di tempat tersebut.

Baca Juga: KPAD Tasikmalaya Catat 23 Kasus HIV Aids Baru, Kalangan Heteroseksual Beresiko Tertular AIDS

"Setelah selama kurang lebih dua tahun memilih hidup di luar dan jarang pulang, akhirnya GI menyatakan ia akan kembali ke orangtua. Tak hanya itu, ia juga mengaku akan kembali ke NKRI dan menanggalkan faham NII yang sebelumnya ia anut," katanya.

Namun diungkapkan Suherman, ketika ditanya identitas orang yang diduga telah membaiatnya masuk NII, GI bersikukuh tak mau menyebutkannya.

Demikian pula ketika ditanya orang yang telah mengajaknya masuk NII, ia juga memilih bungkam dan mengaku tak ada yang membaiatnya ataupun
mengajaknya masuk NII.

GI, tutur Suherman, mengaku jika faham NII yang sebelumnya ia anut bukan didapatkan dari orang lain akan tetapi itu merupakan hasil kajian dan pengalaman pribadinya.

Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Pelaksanaan Umroh Bagi Jemaah Indonesia. Masa Karantina Lima Hari

Sementara itu puluhan anak yang diduga telah terpapar paham NII tengah dalam pendampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID)
Tasikmalaya. Saat ini KPAID lebih fokus pada upaya pemulihan kondisi psikis anak-anak.

Ketua KPAID Tasikmalaya, Ato Rinarno, berharap anak-anak tersebut bisa menerima kenyataan dan sadar jika faham yang mereka anut selama ini salah dan menyesatkan. Ini penting bagi mereka akan tetapi terlebih dahulu ada hal yang lebih penting yakni memulihkan kondisi psikisnya.

"Untuk saat ini kita akan berkonsentrasi terhadap pemulihan kondisi psikis anak-anak agar mereka bisa menerima dulu kenyataan seperti
ini. Nanti jika anak sudah tenang, maka kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan dalam proses penyembuhan lebih lanjut," ucap Ato.

Diungkapkannya, dari 59 orang yang disebut-sebut diduga terpapar faham radikal NII, pihaknya masih melakukan pendataan untuk memastikan jumlah
pastinya. Sampai saat ini belum dapat dipastikan jumlah anak yang benar-benar sudah terpapar faham NII.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x