Baca Juga: Satu Rumah Hanyut dan 30 Lainnya Terendam Akibat Luapan Sungai Cipalebuh Pameungpeuk, Garut
"Artinya, kalau ada warga desa atau di wilayah Kecamatan Cisewu ini yang dirawat dan perlu darah sementara di bank darah PMI terjadi kekosongan, maka kami sudah mempunyai data orang yang siap mendonorkan darahnya lengkap dengan golongan darahnya," ujarnya, menambahkan.
Namun diakui Heri, saat ini masih ada satu permasalahan saat hendak mengirimkan pendonor dari wilayahnya yakni jarak yang cukup jauh ke lokasi yang membutuhkan darah. Akibatnya, para pendonor setiba di lokasi tidak bisa langsung melakukan transfusi darah atau donor darah.
Heri menjelaskan, jarak dari wilayah Kecamatan Cisewu ke UTD PMI yang ada di perkotaan Garut mencapai 112 kilometer. Ketika ada permintaan untuk mengirimkan calon pendonor dengan kebutuhan tiga labu, maka pihaknya harus mengirimkan enam orang calon pendonor.
Baca Juga: Heboh! Perolehan Suara Imbang di Pilkades Serentak Sumedang, DPMD Sebut Ini yang Ketiga Kalinya
Hal ini, tambahnya, dikarenakan para calon pendonor yang dikirimkan ke UTD PMI tak jarang mengalami kecapean akibat lamanya di perjalanan apalagi perempuan yang kadang sampai mabuk sehingga kondisinya menjadi lemah.
Sesampainya di UTD PMI, mereka tak bisa langsung diambil darahnya tapi terlebih dahulu harus beristirahat untuk memulihkan staminanya.
Lebih jauh Heri mengungkapkan, pada kegaiatan terakhir Gerakan Dordar, pihaknya bahkan mampu mengumpulkan sampai 427 labu darah. Namun demikian, setiap kegiatan donor darah dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: 37 Calon Petahana Alami Kekalahan Dalam Pilkades Serentak di Sumedang
"Terakhir, pada bulan September kemarin, kami kembali mengadakan kegiatan donor darah dan alhamdulillah bisa menghasilkan 427 labu darah yang langsung kami sumbangkan ke Kabupaten Garut," kata Heri.