Jaga Komitmen Pencegahan HIV/AIDS, Tak Cukup Hanya Andalkan KPA dan Dinas Kesehatan 

- 29 Oktober 2021, 16:59 WIB
Sejumlah unsur masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus HIV/AIDS yang dibubuhkan dalam Deklarasi Kolaborasi Fentahelix Menuju Ending AIDS 2030 di Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Kamis, 28 Oktober 2021.*
Sejumlah unsur masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus HIV/AIDS yang dibubuhkan dalam Deklarasi Kolaborasi Fentahelix Menuju Ending AIDS 2030 di Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Kamis, 28 Oktober 2021.* /Aris MF

KABAR PRIANGAN - Sejumlah unsur masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kasus HIV/AIDS. Sehingga pada tahun 2030 nanti, Indonesia bisa benar-benar mengakhiri epidemi kasus HIV/AIDS.

Komitmen ini dikukuhkan dalam Deklarasi Kolaborasi Fentahelix Menuju Ending AIDS 2030 yang dilakukan di Ruang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 28 Oktober 2021.

Setidaknya ada lima unsur yang terlibat mulai akademisi, bisnis, civil society, pemerintahan (government) dan media.

Baca Juga: Duet Maman dan Nanan Metetas Jalan ke Baitullah Lewat Jus Honje

Selain Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, juga STIKes Respati, PT Hinidaiki, FSKG (Forum Silaturahmi Keluarga Gas), Srikandi Pratista, Yayasan Akses Indonesia (Yakin), Dinas Kesehatan, KPA Kabupaten Tasikmalaya, dan media "Kabar Priangan".

"Maka kelima komponen ini sangat berperan penting dalam menunjang suksesnya pencanangan ending HIV/AIDS tahun 2030," kata Pengelola Program Komisi Penganggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tasikmalaya, Sony Syarip Hanani.

Dalam menangani persoalan kasus HIV/AIDS, dikatakan Sony, memang tidak cukup hanya mengandalkan KPA maupun Dinas Kesehatan semata. Akan tetapi memerlukan juga kerja sama yang kompak antara pemangku kebijakan, akademisi, sektor usaha hingga elemen masyarakat.

Baca Juga: Perjanjian Kerja Kerap Jadi Pemicu Perselisihan, Apindo Akan Lakukan Road Show ke Perusahaan

Humas STIKes Respati, Sofi Maryadi, mengatakan, sudah sejak beberapa tahun ke belakang pihaknya selaku bidang akademisi sudah melakukan kerja sama dalam penanggulangan AIDS. Termasuk ketika pembelajaran kepada para mahasiswa STIKes.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah