Sumedang Masuk Wilayah Resiko Bencana Tinggi, Wabup Sumedang Luncurkan Dua Kendaraan Siaga

- 4 November 2021, 14:15 WIB
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan didampingi  Wakapolres Sumedang Kompol Asep Agustoni saat lauching dua kendaraan siaga bencana di halaman Mapolres Sumedang.
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan didampingi  Wakapolres Sumedang Kompol Asep Agustoni saat lauching dua kendaraan siaga bencana di halaman Mapolres Sumedang. /kabar-priangan.com/Devi Supriyadi/

KABAR PRIANGAN - Upaya antisipasi dan penanganan bencana dilakukan oleh Forkopimda Kabupaten Sumedang. Salah satunya dengan meluncurkan kendaraan siaga bencana

Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan berkesempatan meluncurkan kendaraan siaga bencana pada upacara apel siaga bencana di Mapolres Sumedang, Kamis 4 November 2021 pagi.

"Alhamdulillah hari ini kami bisa melaksanakan apel siaga bencana di Kabupaten Sumedang dan juga launching kendaraan untuk siaga bencana," kata Erwan kepada wartawan.

Baca Juga: Lima Pemain Andalan Persib yang Bisa Merepotkan Persela di Laga Terakhir Seri Kedua BRI Liga 1 2021/2022

Kata Erwan, adanya kendaraan siaga bencana merupakan bagian dari tanggap bencana dan anggap darurat. Mengingat saat ini curah hujan sudah mulai tinggi.

"Semoga saja kita bisa mendeteksi secara dini, tentunya dengan harapan tidak ada bencana yang terjadi, ucapnya.

Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto melalui Waka Polres Kompol Asep Agustoni mengatakan, sebagaimana diketahui wilayah Sumedang berada di daerah rawan bencana, baik bencana yang disebabkan oleh faktor alam, non alam dan juga oleh ulah manusia.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Gandeng BTN Berikan Fasilitas Pembiayaan Perumahan bagi Peserta

“Kejadian bencana di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, sampai saat ini kita masih banyak kelemahan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, namun diharapkan mampu untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana, sehingga dapat mengurangi tingkat resiko dari suatu bencana,” tuturnya.

Menurutnya, dengan semakin meningkatnya intensitas bencana dan keragamannya, maka upaya penanggulangan bencana perlu ditangani secara komprehensif, multi sektoral, terpadu dan terkoordinasi antara pemerintah dan stake holder lainnya.

Kemudian, kata dia, ditetapkannya peraturan presiden nomor 5 tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2010-2014, dinyatakan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi bagian dari prioritas pembangunan nasional yaitu prioritas nomor 9 dengan substansi inti lingkungan hidup dan pengelolaan bencana.

Baca Juga: Menteri Lingkungan Hidup Jadi Trending di Warganet, Ada Apakah?

Khusus mengenai pengelolaan bencana, sambung dia, lebih diarahkan pada peningkatan kemampuan penanggulangan bencana yang pertama penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi risiko serta penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan. Yang ke dua pembentukan tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai dilokasi yang rawan dari bencana.

“Belajar dari pengalaman menghadapi berbagai kejadian bencana di Kabupaten Sumedang, maka dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara terencana dan terintegrasi, sehingga pengelolaan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh,” tuturnya.

Baca Juga: Prediksi Persib vs Persela. Duet Ge-liz Diharapkan Mengulang Kemenangan Besar atas Laskar Joko Tingkir

Ia menggambarkan wilayah Kabupaten Sumedang memiliki kondisi sosio-geografisnya adalah pegunungan, sehingga memiliki potensi bencana alam yang sangat tinggi khususnya angin kencang, hujan deras, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung,

“Kondisi ini perlu menjadi perhatian dan kesiapsiagaan kita, baik personel, peralatan, alsus, dalam mengantisipasi terjadinya bencana untuk mengurangi timbulnya korban jiwa maupun materil,” katanya.

Selanjutnya Waka Polres menyebutkan, perlu dipahami filosofi dari penanggulangan bencana yaitu pengurangan risiko bencana yang berupaya menjauhkan rakyat dari bencana,menjauhkan bencana dari rakyat, dan living harmony with disaster atau bisa disebut sebagai hidup berdampingan dengan bencana.

Baca Juga: Ikut Rayakan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional dengan Twibbon Berikut Ini  

Dalam kesempatan Polres meluncurkan dua kendaraan siaga bencana untuk mempercepat mengantisipasi bencana alam yang berada di wilayah Sumedang.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah