Network
KABAR PRIANGAN - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Intel Tipikor Garut Asep Boy Sopian menilai, marka kejut atau yang disebut "polisi tidur" di ruas jalan di Kabupaten Garut terbanyak di Jawa Barat bahkan di dunia.
Soalnya, menurut pemerhati publik tersebut, tak hanya di jalan kecil atau gang saja, tetapi di jalan raya kabupaten, provinsi, juga terdapat polisi tidur.
"Berdasarkan pantauan saya ke daerah-daerah bisa dibandingkan polisi tidur di Garut terbanyak di Jawa Barat bahkan dunia sekalipun," ujar Asep, Jumat 5 November 2021.
Baca Juga: Kecamatan Tarogong Kidul Juara Umum Porkab Garut Berturut-turut, Camat Sampaikan Hal Ini
"Betapa tidak lihat saja di gang-gang kecil juga ada polisi tidur. Bahkan di jalan status kabupaten dan provinsi juga dipasangi polisi tidur, itu kan salah," katanya, menambahkan.
Ia menuturkan, salah satu contoh ruas Jalan Pahlawan yang menghubungkan antara Jalan Cimanuk ke Jalan Pembangunan. Meskipun jarak tempuhnya tidak terlalu jauh tetapi di ruas jalan tersebut terdapat beberapa polisi tidur. Begitu juga di Jalan Sudirman.
"Itu kan statusnya milik provinsi tetapi di jalan raya itu dipasangi polisi tidur. Makanya pemasangan polisi tidur di Garut saya nilai tidak wajar dan terlalu berlebihan. Selain menyebabkan laju kendaraan terhambat juga membuat kendaraan mudah rusak," ucapnya.
Baca Juga: Diduga Depresi, Warga Cilawu Bunuh Diri dengan Menjatuhkan Diri ke Sumur
Bahkan, lanjut Asep, bisa juga banyaknya polisi tidur menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan tunggal. Banyak pengguna baru yang tidak mengetahui jumlah marka kejut di suatu lingkungan atau daerah sehingga mereka memilih memacu kendaraan lebih kencang.
