'Bebegig-bebegig, Manuk-manuk', Akibat Serangan Burung Puluhan Hektare Tanaman Padi Tak Bisa Dipanen

- 11 November 2021, 17:33 WIB
Adun, salah seorang petani di Kampung Karoweng Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya membetulkan jaring yang digunakan untuk menutup tanaman padi siap panen untuk menghindari serangan hama burung, Rabu 10 November 2021.*
Adun, salah seorang petani di Kampung Karoweng Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya membetulkan jaring yang digunakan untuk menutup tanaman padi siap panen untuk menghindari serangan hama burung, Rabu 10 November 2021.* /kabar-priangan.com/Asep MS

KABAR PRIANGAN - Puluhan hektar lahan tanaman padi siap panen di Kampung Karoweng Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, saat ini terancam gagal panen akibat serangan hama burung.

Bahkan tanaman padi yang seharusnya dipanen beberapa hari ke depan, terpaksa dipanen lebih awal dikarenakan padinya sudah tak berisi akibat serangan burung.

"Sekarang mah tinggal jeraminya saja untuk pakan sapi, parena tos seep ku manuk, Pak," ujar Adun (52), salah seorang petani penggarap lahan yang padinya habis diserang hama burung, Rabu 10 November 2021.

Baca Juga: Diserahkan di Tiga Aula, 1.845 Warga Kelurahan Panglayungan Terima KKS BPNT

Dikatakan Adun, hama burung saat musim panen menjadikan momok yang paling ditakutkan para petani khususnya petani padi. Semakin berkurangnya lahan pertanian padi, disinyalir menjadi penyebab serangan burung terhadap tanaman padi semakin susah dihindari.

"Kalau dulu kan lahan pertaniannya luas, jadi burungnya menyebar sehingga gerombolan burung terkonsentrasi di suatu tempat," ucapnya.

Berbagai upaya, lanjut Adun, sudah dilakukan untuk mengusir kawanan burung tersebut. Namun kawanan burung seolah tak pernah takut dan tetap menyerang tanaman padi.

Baca Juga: Supaya Tahu Bila Ada Wabah Penyakit, Kadinkes Ciamis Minta Warga Lebih Peka terhadap Lingkungan Sekitar

"Kalau dulu dipasang bebegig sawah burung tidak berani, sekarang mah bebegig-bebegig, manuk-manuk," katanya.

Bahkan sebagian petani juga menyiasatinya dengan memasang jaring yang dipasang diatas tanaman padi siap panen agar burung tidak bisa memakan buah padi. Walaupun untuk itu petani terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan cukup besar untuk membeli jaring ukuran lebar.

"Ya, terpaksa menutupinya dengan jaring, Pak, kalau tidak mah pasti habis oleh burung," ucap Adun.

Baca Juga: Anggota DPRD Sumedang Minta Pelaksana Selesaikan Dampak Tol Cisumdawu

Atas kondisi tersebut Adun mengaku dirinya mengalami kerugian cukup besar karena padi yang seharusnya dipanen habis diserang hama burung. "Ya lumayan besar, Pak, gara-gara hama burung bukannya untung malah buntung," katanya.

Hal yang sama dikatakan Maman (54) petani yang juga mengalami gagal panen akibat padinya habis diserang kawanan burung. Menurut Maman, saat ini kawanan burung menjadi hama yang paling ditakuti para petani.

"Hama yang lain masih bisa diupayakan pakai obat, namun kalau burung mah mau pakai obat apa," katanya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Orang Pengedar Narkoba di Sumedang

Para petani pun berharap pemerintah jangan diam saja. Namun melalui Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya segera melakukan solusi atau upaya pencegahan agar tanaman padi bisa terhindar dari serangan burung. "Ya kalau tidak, tiap tahun kami tidak akan bisa panen," kata Maman.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah