KABAR PRIANGAN - Raja Tombolotutu bergelar Pua Darawati menerima tahta Kerajaan Moutong pada tahun 1877 dalam usia 20 tahun.
Tombolotutu dianugerahkan gelar sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan ke-76 pada Rabu, 10 November 2021.
Dilansir dari laman resmi Pemerintahan Kabupaten Parigi Moutong, bahwa wacana menjadikan Tombolotutu sebagai Pahlawan Nasional telah disuarakan sejak tahun 1990-an.
Baca Juga: 4 Tokoh yang Mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional di Peringatan Hari Pahlawan Ke-76
Pada tahun 2021, Universitas Tadulako berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menggagas sebuah penelitian yang dituangkan dalam sebuah buku Bara Perlawanan di Teluk Tomini, Perjuangan Tombolotutu melawan Belanda.
Dalam buku tersebut diceritakan bagaimana seorang Tombolotutu melawan Belanda. Salah satunya Salah satunya, ketika Pemerintah Belanda menurunkan Pasukan Marsose untuk menumpas Perlawanan Tombolotutu.
Korps Marechaussee te Voet atau lebih dikenal dengan Marsose adalah satuan militer yang diwujudkan pada masa kolonial Hindia Belanda oleh KNIL (tentara kolonial) sebagai tanggapan taktis terhadap perlawanan gerilya di Aceh.
Baca Juga: Kondisi Koperasi Praja Mukti Paling Parah Sejak 1985, Bupati Tasikmalaya Mesti Segera Turun Tangan
Marsose ditugaskan di Hindia Belanda dalam pertempuran melawan Sisingamangaraja XII di Sumatera Utara pada tahun 1907 yang sukses mengalahkan dan menewaskan Sisingamangaraja XII.
Sedangkan pada Perang Aceh, Marsose bisa menguasai pegunungan dan hutan rimba raya di Aceh untuk mencari dan mengejar gerilyawan Aceh.