Tak hanya Imam, kondisi serupa dialami oleh ratusan bahkan mungkin ribuan petugas penjaga kebersihan toilet di Kabupaten Tasikmalaya. Mereka kini terus pulang ke kampung halamannya seperti di Kecamatan Sukahening, Jamanis, Rajapolah, Ciawi, Sukaresik dan wilayah lain.
Kata Imam, dalam bekerja dirinya telah menetapkan protokol perusahaan. Selain mengedepankan 3S (senyum-salam-sapa) juga tidak memberlakukan tarif harga untuk masuk ke toilet. Jika ada yang memberi ia bersyukur, jika tidak pun tidak apa-apa.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Gratis di Kota Tasikmalaya, Senin 29 November 2021. Berikut Ini Lokasi dan Syaratnya
"Suka dukanya, kalau ada yang memberi lebih saya senang. Dukanya, pada saat toilet mampet dan harus segera dibereskan. Agar kebersihan dan kenyamanan toilet selalu terjaga," ujar Iman.
Manajer Personalia CV Agniya Jaya Abadi, Rosmana, mengatakan, meski dengan berat hati pihaknya tetap harus menarik ratusan pekerja penjaga toilet yang bernaung di perusahaannya. Hal ini sebagai kepatuhan perusahaan tersebut pada aturan pemerintah.
"Kami pun menjelaskan apa adanya kepada para karyawan. Semua harap bersabar, mudah-mudahan segera ada jalan keluarnya," kata Rosmana.
Ia pun berharap kondisi segera normal. Sehingga ratusan karyawannya bisa kembali bekerja dan menghidupi keluarga mereka.*