Delapan Santriwati Asal Garut yang Jadi Korban Rudapaksa Oknum Guru, Hamil dan Sudah Melahirkan

- 9 Desember 2021, 20:52 WIB
Ketua P2TP2A Garut, Diah Kurnisari, menyampaikan pernyataan terkait kasus rudapaksa yang menimpa 11 santri asal Garut saat menimba ilmu di salah satu pesantren di Bandung.*
Ketua P2TP2A Garut, Diah Kurnisari, menyampaikan pernyataan terkait kasus rudapaksa yang menimpa 11 santri asal Garut saat menimba ilmu di salah satu pesantren di Bandung.* /Kabar-Priangan.com/Aep Hendy

Dari hasil penyelidikan Polda Jabar, diketahui jumlah korban seluruhnya ada 21 orang dan 11 di antaranya merupakan santri asal Garut.

Karena tak semua santri yang menjadi korban asusila sang oknum guru berasl dari desa yang sama, maka saat itu belum seluruh oirang tua santri mengetahui nasib yang telah menimpa anak mereka.

Baca Juga: Panglima Santri Sikapi Kasus Predator Anak yang Memperkosa 12 Santriwati di Bandung

Hingga akhirnya P2TP2A Garut berinisiatif memanggil para orangtua korban untuk diberitahu masalah yang telah menimpa anak-anak mereka. "Proses penyampaian informasi kepada para orang tua pun tak begitu saja kami lakukan tapi dengan menggunakan tim psikolog," ujar Diah.

Mendengar musibah yang telah menimpa anak mereka, tentu saja para orangtua santri itu merasa syok. Tetapi setelah diberi pemahaman dan pendampingan tim psikolog, mereka akhirnya bisa menerima kejadian ini sebagai sebuh musibah.

Diungkapkan Diah, dengan bantuan pihak Polda Jabar, beberapa hari kemudian para korban berhasil dijemput dari pondok pesantren dan langsung dibawa ke Rumah Aman P2TP2A Garut. Di tempat ini pula para korban kemudian dipertemukan langsung dengan orangtua mereka.

Baca Juga: Oknum Guru Pemerkosa 12 Santriwati di Bandung, Kemenag-KPAI-Polda Jabar Lakukan Langkah-langkah Ini

Untuk memastikan para orangtua dan korban bisa kuat menerima musibah yang nereka alami, pihak P2TP2A Garut pun terus melakukan pendampingan psikolog secara berkelanjutan.

"Sementara tim penyidik Polda Jabar mulai melengkapi berkas perkara dengan memeriksa para korban di rumah aman P2TP2A yang prosesnya berlangsung selama beberapa hari," ujar Diah.

Diah juga menerangkan, setelah berkas pemeriksaan dirasa cukup, tim penyidik Polda Jabar kemudian melakukan penangkapan terhadap pelaku yang juga ternyata berasal dari Garut.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x