"Mudah-mudahan dengan segala upaya yang kita lakukan bisa mendapatkan bantuan keuangan dari pemerintah," ujar Ucu.
Ucu menjelaskan, atas kejadian bencana yang terjadi kemarin kerugian diperkirakan sekitar Rp500 juta.
Baca Juga: Dorong KPK Usut Kasus Dugaan Gratifikasi di Pemkot Banjar, Aksioma dan FRDB Sampai Demo 27 Kali
"Kalau kerugian ditaksir tidak lebih dari Rp500 juta, tetapi yang menjadi korban bencana kemarin itu kebanyakan masyarakat kecil jadi kasian kalau tidak mendapat bantuan," katanya.
Ucu juga mengimbau masyarakat harus tetap waspada dan bisa melihat potensi bencana karena diperdiksi cuaca ekstrem itu masih akan berlanjut.
"Seperti jangan bertenduh dekat pohon besar, mendekati aliran sungai dan lainnya bila terjadi hujan lebat,” katanya.
Termasuk, kata dia, masyarakat yang berada di daerah rawan bencana, seperti perbukitan agar lebih waspada terutama terhadap terjadinya bencana pergerakan tanah yang bisa mengakibatkan tanah longsor.
"Kita terus melakukan himbauan terutama untuk masyarakat yang tempat tingalnya di perbukitan seperti di Kecamata Mangkubumi, Kawalu, Tamansari dan Purbaratu," jelas Ucu.
Ucu menjelaskan, prediksi BMKG cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir akan terjadi hingga Februari 2022 mendatang.