KABAR PRIANGAN – Upaya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan petani untuk kembali meggunakan teknologi ramah lingkungan membuahkan hasil yang menggembirakan.
Pada panen yang berlangsung di lokasi Demfarm Gapoktan Subur Mukti Kecamatan Mangkubumi, Kecamatan Cipari, Tasikmalaya, menunjukan peningkatan dari semula berkisar 5 – 6 ton, kini mencapai 8,4 ton GKP per hektar.
Mumu Nuryaman, Ketua Forum Gapoktan Kota Tasikmalaya mengucapkan terimakasih atas bimbingan dari awal bintek,penanaman sampai panen kepada BPTP Lembang dan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan kota Tasikmalaya.
Ia pun mengajak kepada petani untuk melaksanakan cara bertani ramah lingkungan yang membiasakan bertani seperti dulu supaya tanah kembali normal subur, biaya bisa berkurang.
"Jadi konsep teknologi ramah lingkungan ini bisa jadi solusi alternatif saat harga pupuk kimia mahal serta kualitas tanah kembali normal," kata Mumu. Ia juga bersyukur karena dengan sistem ini, petani bisa menyai hasil yang diharapkan.
Untuk itu ia mengajak petani untuk sama-sama mengembangkan sistem dengan orientasi mengubah pola pikir bertani menjadi usaha tani alias jangan hanya asal sambilan saja.
Sementara Peneliti BPTP Jabar, Dr. Nana Sutrisna mengatakan bahwa BPRL atau Budidaya Padi Ramah Lingkungan telah dua tahun ini didesiminasikan kepada petani.