KABAR PRIANGAN - Menjelang pelaksanaan tahapan pemaparan visi misi Pemilihan Rektor Universitas Siliwangi (Pilrek Unsil) 2022, tujuh orang kandidat Rektor Unsil diminta bisa menawarkan banyak terobosan program yang baik, terukur, dan bisa diimplementasikan.
Para anggota Senat Unsil pun diharapkan bisa mempertimbangkan skema memajukan Unsil yang ditawarkan secara rasional sebelum menentukan pilihan kelak. Hal itu penting karena visi misi identik dengan janji dan ukurannya kadang realistis, sebaliknya, atau malah muluk muluk.
Untuk menakar seberapa besar paparan visi misi bisa mempengaruhi senator sebagai pemilik suara, Mantan Purek III Unsil Prof Ahman Sya mengaku masih menunggu sosialisasi program yang disusun setiap kandidat. Pilrek Unsil 2022 sendiri akan digelar Februari mendatang.
Baca Juga: Jelang Pilrek Unsil 2022, Santri Ponpes Alhikmah Mugarsari Tasikmalaya Kagumi Gagasan Prof Muradi
Namun berdasarkan teori komunikasi, ada dua kemungkinan bahwa paparan visi misi bisa mempengaruhi para pemilik suara. Pertama terkait konten atau materi yang ditawarkan. Jika program yang ditawarkan baik, bisa jadi kekuatan dalam meyakinkan senator untuk memilihnya.
Hanya saja, ketika sudah ada semacam kohesifitas atau konsensus di internal senat, sehebat apapun materi yang ditawarkan boleh jadi tidak akan memengaruhi senat.
"Apalagi dalam mengukur materi para kandidat juga, para senator biasanya akan menambah parameter pertimbangan pada sisi track record setiap kandidat," kata Ahman Sya saat dhubungi Kabar-Priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan, Jumat 7 Januari 2021.
"Misalnya, rekam jejak setiap calon dalam mengerjakan hal kecil apakah bisa direalisasikan atau tidak," kata Ahman Sya yang kini mengabdi sebagai guru besar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.