"Kalau kemarin itu kan selang-seling yaitu sekarang di sekolah, besok daring. Sekarang setiap hari PTM, tapi di-shift," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, daerahnya sudah berada di Level 1 penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Artinya, kata Uus, laju kasus Covid 19 di Kota Tasikmalaya sudah dapat dikendalikan.
Baca Juga: Pilrek Unsil Tasikmalaya 2022 Kian Dekat, Semua Kandidat Rektor Dinilai Punya Peluang Sama
Namun, menurut dia, untuk melaksanakan PTM di sekolah 100 persen saat ini dinilai bukan waktu yang tepat karena lonjakan kasus Covid-19 masih sangat berpotensi terjadi. Apalagi, saat ini masih momen pascaliburan semester yang biasanya terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Belum lagi, lanjut dia, terdapat varian baru Covid 19 Omicron yang disebut banyak menyasar kalangan usia anak. Sementara pelaksanaan vaksinasi Covid 19 kepada anak baru saja dimulai.
"Kami akan sangat confident (PTM 100 persen) apabila cakupan vaksinasi kepada anak sudah tinggi, minimal 60-70 persen," kata Uus.
Baca Juga: Setelah Kisruh Beras Bansos di Kota Tasikmalaya Jelek, Pengepul dan Suplier Jajaki Kerja Sama
Selain itu, pihaknya akan terus melaksanakan penelusuran untuk memastikan tak ada lonjakan kasus Covid 19 di Kota Tasikmalaya. Setidaknya, apabila dalam beberapa pekan ke depan tak ada lonjakan kasus, baru PTM 100 persen lebih aman dilakukan.
"Harapan kami, vaksin anak harus tuntas dulu, sambil memastikan dalam beberapa bulan ke depan tak ada lonjakan kasus, baru PTM 100 persen. Meski sekarang tak ada lonjakan kasus di kita, tapi kita harus tetap waspada," ujar Uus.*