Mulai Besok Senin Pemkot Tasikmalaya Izinkan PTM 100%, Namun Kapasitas Ruang Kelas Tetap Dibatasi

- 9 Januari 2022, 17:34 WIB
Suasana pembelajaran tatap muka di salah satu SD di Kota Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.*
Suasana pembelajaran tatap muka di salah satu SD di Kota Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.* /Kabar-Priangan.com/Asep MS

KABAR PRIANGAN - Pada awal semester baru, Senin 10 Januari 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mengizinkan sekolah-sekolah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) kepada 100 persen siswanya dalam satu hari.

Hal tersebut berlaku bagi semua tingkatan sekolah di Kota Tasikmalaya mulai PAUD, TK, sekolah dasar, SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. Namun, jumlah maksimal siswa yang mengikuti PTM dalam satu kelas masih dibatasi 50 persen dari kapasitas kelas yang tersedia.

Terkait hal itu, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya telah mengeluarkan surat edaran agar sekolah di Kota Tasikmalaya melakukan PTM kepada 100 persen siswanya. Hanya saja kapasitas kelas tetap dibatasi yakni setiap satu kelas tidak diisi penuh oleh siswa yang melakukan PTM.

Baca Juga: Cegah Balapan Liar di Jalan Baru Lingkar Utara Tasikmalaya, Polisi Lakukan Razia

"Dalam kelas masih dibatasi maksimal diisi 50 persen dari kapasitas. Jadi 100 persen siswa itu dibagi dalam dua shift," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Eli Suminar, Minggu 9 Januari 2022.

Eli mengatakan, untuk pembagian waktu belajar para siswa dikembalikan kepada sekolah masing-masing. Sebab, jumlah siswa antara satu sekolah dan sekolah lainnya berbeda-beda. "Yang penting, dalam satu waktu itu kapasitas kelas yang digunakan maksimal 50 persen," kata Eli.

Ia menjelaskan, alasan PTM belum dilakukan 100 persen dalam satu waktu karena siswa di Kota Tasikmalaya belum seluruhnya menjalani vaksinasi Covid 19. Apalagi, program vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun di Kota Tasikmalaya baru mulai dilakukan dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Kenaikan Cukai Rokok Mulai Januari Ini, Berat bagi Perusahaan Rokok Lokal Tasikmalaya

Kendati demikian, menurut dia, seluruh orangtua siswa sangat antusias dengan kebijakan baru tersebut. Sebab, sekarang anak mereka sudah biasa setiap hari melakukan PTM. Ia mengklaim tak ada orangtua yang melarang anaknya untuk melaksanakan PTM di sekolah.

"Kalau kemarin itu kan selang-seling yaitu sekarang di sekolah, besok daring. Sekarang setiap hari PTM, tapi di-shift," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, daerahnya sudah berada di Level 1 penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Artinya, kata Uus, laju kasus Covid 19 di Kota Tasikmalaya sudah dapat dikendalikan.

Baca Juga: Pilrek Unsil Tasikmalaya 2022 Kian Dekat, Semua Kandidat Rektor Dinilai Punya Peluang Sama

Namun, menurut dia, untuk melaksanakan PTM di sekolah 100 persen saat ini dinilai bukan waktu yang tepat karena lonjakan kasus Covid-19 masih sangat berpotensi terjadi. Apalagi, saat ini masih momen pascaliburan semester yang biasanya terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Belum lagi, lanjut dia, terdapat varian baru Covid 19 Omicron yang disebut banyak menyasar kalangan usia anak. Sementara pelaksanaan vaksinasi Covid 19 kepada anak baru saja dimulai.

"Kami akan sangat confident (PTM 100 persen) apabila cakupan vaksinasi kepada anak sudah tinggi, minimal 60-70 persen," kata Uus.

Baca Juga: Setelah Kisruh Beras Bansos di Kota Tasikmalaya Jelek, Pengepul dan Suplier Jajaki Kerja Sama

Selain itu, pihaknya akan terus melaksanakan penelusuran untuk memastikan tak ada lonjakan kasus Covid 19 di Kota Tasikmalaya. Setidaknya, apabila dalam beberapa pekan ke depan tak ada lonjakan kasus, baru PTM 100 persen lebih aman dilakukan.

"Harapan kami, vaksin anak harus tuntas dulu, sambil memastikan dalam beberapa bulan ke depan tak ada lonjakan kasus, baru PTM 100 persen. Meski sekarang tak ada lonjakan kasus di kita, tapi kita harus tetap waspada," ujar Uus.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x