MISTERI SUMEDANG: Ratusan Korban Jiwa Melayang di Jalan Angker Ini, Puntung Rokok Kena Imbas

- 15 Januari 2022, 09:54 WIB
Jalan Cae di Wado Sumedang merupakan jalan angker yang telah memakan ratusan korban nyawa melayang
Jalan Cae di Wado Sumedang merupakan jalan angker yang telah memakan ratusan korban nyawa melayang /kabar-priangan.com/DOK Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Ratusan korban jiwa melayang di ruas Jalan Wado-Malangbong tepatnya di ruas Jalan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Sumedang, Jawa Barat.

Terkahir kecelakaan maut di Jalan Cae terjadi 10 Maret 2021 yang merenggut 30 nyawa.

Saat itu kecelakaan maut dialami Bus Sri Padma Kencana terjun ke jurang karena mengalami rem blong saat melintas turunan curam, di Jalan Cae sepulang mengantar rombongan wisata.

Baca Juga: MISTERI SUMEDANG: Tempat Ini Jadi Saksi Penampakan Ratu Ular Pesugihan Waduk Jatigede

Bus tersebut mengangkut rombongan peziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah Subang. Tragis bus maut tersebut masuk jurang sehingga memakan korban 30 nyawa dan 35 luka-luka.

Catatan tragis tragedi di Jalan Cae juga terjadi pada awal 2012. Dimana bus antar kota antar provinsi terjun ke jurang di Jalan Cae dan merenggut 12 nyawa.

"Belum lagi banyak kecelakaan di Jalan Cae yang hanya memakan korban dua atau tiga orang. Jadi kalau dihitung, telah ratusan orang jadi korban di Jalan Cae ini," ujar Dedi Kusmayadi, salah seorang warga yang tak jauh dari Jalan Cae.

Baca Juga: MISTERI SUMEDANG: Cerita Wewe Gombel di Waduk Jatigede, Kelakuannya Bikin Jengkel Emak-emak

Peristiwa tragis di jalur tengkorak itu kerap dihubungkan dengan mitos-mitos mistik di sepanjang lintasan jalan tersebut.

Sudah banyak masyarakat yang tahu, keangkeran di Jalan Cae. Masyarakat yang meyakini mitos akan menaati tatakrama ketika melintas jalur tengkorak itu. 

"Jadi jika ada kejadian kecelakaan di Jalan Cae, apalagi yang memakan korban banyak, sudah pasti banyak yang mengaitkan dengan hal mistik. Begitu banyak masyarakat yang mempercayai adanya mitos di Jalan itu Cae sendiri," ujar tokoh masyarakat yang juga mantan Kades Sukajadi, Dede Suhendar, kepada Kabar-Priangan.com, Sabtu, 15 Januari 2022.

Baca Juga: MISTERI SUMEDANG: Cerai dengan Ratu Ular Pesugihan di Waduk Jatigede, Ini Akibatnya

Kata dia, saking seringnya terjadi kecelakaan maut di Jalan Cae, masyarakat setempat sudah tak merasa aneh lagi.

"Kalau warga itu,hanya bilang itu (kendaraan) orang luar (Sumedang) jadi tak tahu harus bagaimana melintas di Jalan Cae. Saya menerjemahkannya kalau lewat Jalan Cae memang istilahnya harus kata pamit. Orang luar sini mana tahu tata cara tentang itu," tuturnya.

Dede bercerita, konon katanya,bagi pengguna jalan yang melintasi Jalan Cae harus ekstra hati-hati. 

Baca Juga: SERAM! Ini Kaitan Ratu Ular dan Tumbal Waduk Jatigede Sumedang Dalam Terawangan Spiritual

Selain faktor kontur jalan yang curam dan berkelok faktor mistik kerap dikait-kaitkan jika terjadi kecelakaan di ruas jalan. Terlebih pengguna jalan belum tahu medan di jalur tengkorak tersebut.

Namun yang tak kalah menarik, adanya sejumlah mitos yang harus diketahui oleh para pengendara jika melintas Jalan Cae.

Salah satunya, pengendara yang melintas di Jalan Cae harus "ngalungkeun puntung rokok" (membuang puntung rokok) dan uang recehan koin.

Baca Juga: Seram, Mitos Mahluk Halus Tanpa Kepala dan Ular Raksasa di Jalan Tol Cisumdawu Sumedang

Mitos membuang puntung rokok dan uang recehan koin, konon kabarnya diyakini agar pengguna kendaraan selamat selama melintasi Jalan Cae.

Mitos itu diyakini oleh sesepuh di wilayah Wado dan konon sudah turun temurun diyakini warga sekitar Wado.

Menurutnya tak hanya warga sekitar yang percaya akan itu, tapi orang dari luar daerah pun tahu jika sudah pernah lewat tanjakan itu.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Merinding! Benarkah Tempat Ini Jadi Pusat Mahluk Ghaib Waduk Jatigede?

"Pami kolot kapungkur mah sok ngalungkeun roko mun bade ngalangkung kadinya (Jalan Cae) eta tandana ngahormat ka karuhun nu aya di jalan eta, hal eta tos janten kabiasaan deui, saurna buktos urang teh tos pamit bade ngalangkung (Kalau orang tua dulu suka membuang rokok jika mau lewat Jalan Cae. Hal itu tanda hormat ke leluhur yang ada di jalan itu. Itu sudah jadi kebiasaan. Katanya bukti pamit mau melintas)," tutur Dede.

Kata Dede, mitos itu diyakini warga, karena memang sering terjadinya kecelakaan di sepanjang Jalan Cae tersebut, yang menurutnya diantara para korban kecelakaan itu tak tahu adanya mitos tersebut.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Ngeri! Waduk Jatigede Akan Makan Tumbal Sebanyak Ini

"Meski tidak semuanya, tali rata-rata yang mengalami kecelakaan di Jalan Eba justru orang luar daerah yang tidak tahu mitos itu," ucapnya.

Dede menambahkan, warga Wado mengakui adanya mitos tersebut, bahkan menurut Dede, warga Wado yang berusia sepuh pasti akan mendengar mitos itu 

"Kendati tak semua orang percaya, namun mitos itu dari saya kecil juga saya sudah dengar, bahkan dulu Saya punya mobil angkutan yang suka dipakai jurusan Wado-Malangbong. Setiap akan melewati tanjakan Cae, supir saya pasti melempar uang recehan," katanya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah