MISTERI SUMEDANG: Pohon Ini Disebut Penyebab Ratusan Nyawa Melayang di Jalan Cae, Benarkah? Begini Ceritanya

- 16 Januari 2022, 10:35 WIB
Bus masuk jurang di Jalan Cae Wado, Sumedang Jawa Barat. Banyaknya korban kecelakaan lalu linta di Jalan Cae kerap dihubungkan dengan mistik.
Bus masuk jurang di Jalan Cae Wado, Sumedang Jawa Barat. Banyaknya korban kecelakaan lalu linta di Jalan Cae kerap dihubungkan dengan mistik. /kabar-priangan com/DOK Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Jalan Cae di Sumedang, Jawa Barat terkenal sebagai jalan angker. Di Jalan Cae ini ratusan kali telah terjadi kecelakaan lalu lintas. Peristiwa tersebut memakan korban hingga ratusan nyawa.

Kecelakaan lalu lintas di Jalan Cae kerap dikaitkan dengan hal mistik. 

Tak hanya Masyarakat Wado yang memercayai hal tersebut, masyarakat luar Sumedang juga telah mengetahuinya.

Baca Juga: MISTERI SUMEDANG: Ratusan Korban Jiwa Melayang di Jalan Angker Ini, Puntung Rokok Kena Imbas

Terakhir kecelakaan maut di Jalan Cae terjadi 10 Maret 2021 yang merenggut 30 nyawa.

Saat itu kecelakaan maut dialami Bus Sri Padma Kencana terjun ke jurang karena mengalami rem blong saat melintas turunan curam di Jalan Cae sepulang mengantar rombongan wisata.

Bus tersebut mengangkut rombongan peziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah Subang. Tragis bus maut tersebut masuk jurang sehingga memakan korban 30 nyawa dan 35 luka-luka.

Baca Juga: MISTERI SUMEDANG: Tempat Ini Jadi Saksi Penampakan Ratu Ular Pesugihan Waduk Jatigede

Catatan tragis tragedi di Jalan Cae juga terjadi pada awal 2012. Dimana bus antar kota antar provinsi terjun ke jurang di Jalan Cae dan merenggut 12 nyawa.

"Belum lagi banyak kecelakaan di Jalan Cae yang hanya memakan korban dua atau tiga orang. Jadi kalau dihitung, telah ratusan orang jadi korban di Jalan Cae ini," ujar Dedi Kusmayadi, salah seorang warga yang tak jauh dari Jalan Cae.

Peristiwa tragis di jalur tengkorak itu kerap dihubungkan dengan mitos-mitos mistik di sepanjang lintasan Jalan Cae. Ruas Jalan Cae berada di Jalan Raya Wado-Malangbong betulan Desa Sukajadi.

Baca Juga: Bupati Sumedang Tegaskan Bencana Longsor di Ciherang Tak Ada Korban Jiwa

Sudah banyak masyarakat yang tahu, keangkeran di Jalan Cae. Masyarakat yang meyakini mitos akan menaati tatakrama ketika melintas jalur tengkorak itu. 

"Jadi jika ada kejadian kecelakaan di Jalan Cae, apalagi yang memakan korban banyak, sudah pasti banyak yang mengaitkan dengan hal mistik. Begitu banyak masyarakat yang mempercayai adanya mitos di Jalan itu Cae sendiri," ujar tokoh masyarakat yang juga mantan Kades Sukajadi, Dede Suhendar, kepada Kabar-Priangan.com.

Ia tidak menampik jika kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Cae kerap dikaitkan dengan sejumlah mitos.

Baca Juga: Seorang Warga Lolos dari Maut Saat Bencana Longsor Ciherang Sumedang Terjadi

"Kalau orang tua dulu suka membuang puntung rokok jika mau lewat di Jalan Cae. Hal itu tanda hormat ke leluhur yang ada di jalan itu. Itu sudah jadi kebiasaan. Katanya bukti pamit mau melintas," ujarnya.

Namun tradisi-tradisi itu, kini telah hilang seiring perkembangan jaman. Mungkin hanya di kalangan tua saja yang masih melakukannya.

Dede juga mengungkapkan cerita dari sesepuh setempat, terkait adanya pohon mangga besar di pinggir jalan Jalan Cae yang diyakini warga merupakan pohon keramat.

Baca Juga: SUMEDANG: Kontraktor Ungkap Pejabat Ini, Berurusan Saat Pematangan Lahan Relokasi Waduk Jatigede

Di pohon keramat inilah, tambah Dede, para pengendara biasanya membuang puntung rokok sebagai tanda penghormatan pada penunggu Jalan Cae. 

Namun sayang, kata Dede, pohon yang dianggap keramat itu di tebang oleh warga. Sejak ditebangnya pohon keramat justru kecelakaan lalu lintas malah tambah banyak memakan korban.

"Ya cerita-cerita seperti itu kan bisa dibilang mitos, semua orang masing-masing memiliki keyakinan," ucapnya.

Baca Juga: SUMEDANG: Soal Tagihan Miliaran ke OTD Waduk Jatigede, Kontraktor Sebut Pemda Tak Tahu Malu

Tapi tidak salah juga jika dalam pandangan spiritual, ada orang yang mengaitkan ditebangnya pohon keramat itu menjadi pemicu banyaknya kecelakaan lalu lintas.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah