Network
KABAR PRIANGAN - Tiga orang bakal calon rektor Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya ditetapkan menjadi calon rektor Pemiluhan Rektor Unsil (Pilrek Unsil) 2022 pada acara Sidang Senat Unsil di Gedung Rektorat Unsil, Rabu 19 Januari 2022.
Sidang Senat Unsil tertutup langsung digelar selang satu jam setelah pemaparan visi misi bakal calon pada sidang senat terbuka yang digelar di Gedung Mandala Unsil.
Dalam voting yang dilakukan dalam Sidang Senat Unsil tertutup dan diikuti 25 orang anggota senat, Dr. Nundang Busaeri berhasil meraup 10 suara disusul Dr. Gumilar Mulya (6 Suara), Prof. Iis Marwan (5 suara), serta Prof. Muradi (4 suara).
Sedangkan tiga bakal calon lain yakni Prof. Nandang Alamsyah Delianoor, Tommy Apriantono serta Dr. Supratman tidak memperoleh suara.
Dengan hasil itu, tiga orang peraih suara terbanyak yang berhak jadi calon rektor adalah Dr Nundang, Dr Gumilar, dan Prof Iis. Adapun tahapan penentuan dari tiga besar menjadi rektor terpilih akan digelar antara 27 Januari sampai 5 Februari 2022.
"Untuk jadwal penentuannya kami menunggu konfirmasi dari Kemendikbud Ristek," ujar Ketua Senat Unsil Prof. Deden Mulyana didampingi Sekretaris Senat Dr. Iwan Wisandani, setelah sidang senat terbuka.
Baca Juga: Diduga Sering Dijadikan Tempat Prostitusi, Tiga Hotel di Kota Tasikmalaya Ditutup
Sidang senat tertutup semula dilakukan dengan mengedepankan musyawarah untuk mencari kata sepakat. Namun hal itu tak bisa terealisasi sehingga opsi pemungutan suara menjadi pilihan pada sidang yang dipimpin Ketua Senat Unsil Prof Deden Mulyana itu.
Dihubungi terpisah, Gumilar maupun Iis bersyukur atas hasil tersebut. Bagi mereka, hasil merupakan buah dari ikhtiar yang selama ini dilakukan. "Alhamdulillah sesuai dengan target," ujar Gumilar maupun Iis Marwan melalui pesan WhatApss.
Mereka berdua pun berharap tahapan selanjutnya tetap berjalan lancar dan kondusif.
Baca Juga: Tanpa Nama Garut, Pembangunan Tol Getaci Segera Dimulai, Begini Penjelasan Bappeda Garut
Muradi yang semula dijagokan masuk tiga besar mengakui tak mempersoalkan hasil tersebut. Ia mengaku sudah berikhtiar maksimal dari mulai menawarkan sekaligus menyampaikan skema dalam memajukan Unsil dan lainnya.
"Ya enggak apa-apa, tugas saya kan hanya ikhtiar. Soal hasilnya kan itu menjadi ranah para anggota senat serta tentu saja Sang Khalik, " ujar Muradi.
Hal senada dikatakan Nandang Alamsyah. Menurut dia hasil itu tak jadi masalah. "Tidak ada beban dan plong. Mungkin ini yang terbaik dari Yang Maha Kuasa," ujar Guru Besar Universitas Padjadjaram (Unpad) Bandung itu.
Mantan Purek II Unsil, Prof. H. M. Ahman Sya, yang turut mengetahui hasil itu menegaskan bahwa pemilihan di senat sudah selesai dan semua kontestan harus bisa menerima dengan lapang dada.
"Itulah fakta yang ada. Tahapan berikutnya adalah menunggu suara dan keputusan Mendikbud Ristek dan saya berharap segala sesuatunya berjalan lancar dan berkah bagi Unsil, masyarakat Priangan Timur khususnya dan Jabar serta Indonesia pada umumnya," ujar dia.
Ahman menambahkan, hasil pemilihan senat ini harus dihargai sebagai produk final di lingkungan Senat Unsit sebagai representasi civitas akademikanya.
Baca Juga: PILREK UNSIL: Hanya Empat Kandidat yang Tawarkan Program Penyelesaian Purna Bakti
"Namun bilamana ada kelurangan di sana-sini terkait calon, tugas dan kewajiban civitas akademika ke depan untuk menyampaikan saran dan perbaikannya," katanya.*
