Apalagi Ridwan Kamil adalah sosok yang kolaboratif dan mau merangkul berbagai kalangan. Dalam menjalankan perannya sebagai Gubernur saja menurutnya, inovasi dan kolaborasi tidak hanya berlangsung dengan skala regional dan nasional, tapi bahkan ke skala internasional.
Terbukti event- event skala internasional, kerap diikuti sosok pemimpin inovatif tersebut. Sehingga pergaulan global pun sudah dilakoninya.
"Insha Alloh kami yakin disaat Indonesia dipimpin Pak Emil akan menjadi negara 'Baldatun Toyyibatun Warrobbun Ghafur', aamiin," katanya.
Lebih jauh, Panglima Santri Jabar menyebut sejumlah dimensi kepemimpinan yang dimiliki sosok Ridwan Kamil. Diantaranya, dimensi keagamaan, technokrat, Birokrat, dan tentunya dimensi Politik.
"Disisi lain beliau adalah technokrat, politisi, birokrat, dan adalah yang paham agama. Jadi ada empat dimensi yang dimiliki Pak Gubernur,” tegasnya.
Karena menurutnya, seorang pemimpin di negara Indonesia yang berpenduduk berbagai macam agama, suku, ras alias bhineka, perlu dipimpin oleh sosok yang punya dimensi tersebut.
"Dengan dimensi keagamaan percaya berkah dan karomah, dimensi technokrat ikhtiar dengan pengetahuannya, dimensi politik paham peta perpolitikan, dimensi birokrat paham tentang kekuasaan dan daulah," sambung Uu Ruzhanul.
"Pak Emil itu orang pintar, pasti inovator, Indonesia butuh pemimpin inovatif untuk merubah situasi dan kondisi," pungkasnya.