KABAR PRIANGAN - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga meresmikan Gedung Pusat Promosi dan Pemasaran Kota Tasikmalaya di Pusat Pengembangan Industri Kerajinan (PPIK) Jalan Letjen Mashudi, Kersanegara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Sabtu 22 Januari 2022.
Hadir saat itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Aslim, Sekda Ivan Dicksan Hasanudin, Kepala Dinas KUMKM Perindag Firmansah, Ketua Dekranasda Hj Rukmini Yusuf, unsur Forkopimda dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamendag mengatakan, Kementerian Perdagangan sangat mendukung dan mengapresiasi pembangunan serta pengembangan PPIK Kota Tasikmalaya.
“Kita butuh banyak pusat promosi dan pemasaran seperti ini untuk mendorong penggunaan produk-produk buatan dan merek Indonesia yang berkualitas serta berdaya saing tinggi,” ujar Jerry.
Lebih lanjut kata dia, Kementerian Perdagangan siap berkolaborasi dengan pemerintah di daerah melalui beberapa program asistensi kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) baik lokal maupun yang berorientasi ekspor.
Tentunya, tambah Jerry, tidak lupa juga dengan peran para perwakilan perdagangan Indonesia, baik Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) maupun atase perdagangan di mancanegara.
Baca Juga: Resmikan Pasar Pancasila Kota Tasikmalaya. Wamen Perdagangan Pastikan Harga Minyak Goreng Rp14 Ribu
“Saya yakin, kehadirian PPIK di Kota Tasikmalaya akan menjadi sarana bagi produk-produk asli Indonesia untuk semakin menjadi raja di rumah sendiri dan memiliki kemampuan untuk nantinya menembus pasar, baik nasional maupun internasional," ujarnya.
Di tempat yang sama Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, Kota Tasikmalaya memiliki begitu banyak tenaga kreatif yang mampu menghasikan produk kerajinan berupa bordir, batik, alas kaki, meubel, kerajinan mendong, hingga kerajinan bambu.
Selain itu payung geulis sebagai simbol yang dijadikan lambang Kota Tasikmalaya. "Kota Tasikmalaya sudah sangat lama dikenal sebagai kota penghasil pusat produk industri di tingkat nasional bahkan tingkat internasional," ujarnya.
Baca Juga: Kakek Pelaku Cabul Balita Diamankan Polres Tasikmalaya Kota. Ancaman Hukumannya Bikin Merinding
Pusat industri dan perdagangan di Kota Tasikmalaya, lanjut dia, dititikberatkan untuk indistri kreatif skala usaha industri kecil dan menengah. Kebijakan pembangunan bidang industri sendiri lebih dititikberatkan kepada pengembangan industri kreatif kerajinan fesyen.
"Khususnya aspek-aspek yang meliputi pengembangan desain produk, teknik produksi, manajemen, pemasaran, termasuk penyediaan infrastruktur, sarana dan prasarana yang memadai," tuturnya.
Untuk penyeduan infrastruktur sarana dan prasarana, kata Yusuf, beberapa upaya yang telah dilakukan adalah dengan melaksanakan pembangunan Gedung PPIK Kota Tasikmalaya.
Gedung tersebut dibangun pada tahun anggaran (TA) 2018-2019 bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) fisik bidang industri kecil dan menengah dari Kementerian Perindustrian RI.
PPIK berfungsi sebagai tempat pelatihan pelatihan seperti pelatihan teknik produksi, pelatihan desain produk, serta pasilitas promosi dan pemasaran.
"Oleh karena itu, untuk menunjang kegiatan di PPIK tersebut, dilaksanakan juga pembangunan gedung promosi dan pemasaran pada tahun 2021," ujar Yusuf.
Baca Juga: Nelayan di Sumedang Raup Untung Puluhan Juta dari Produksi Sampan Kayu
Pembangunan Gedung Promosi dan Pemasaran Kota Tasikmalaya dibangun setelah Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmlaya pada tahun 2021 mendapatkan anggaran dana alokasi khusus penugasan bidang industri kecil dan menengah Kementerian Perindustrian RI.
Anggaran tersebut diperuntukan untuk membangun perluasan kawasan pusat pengembangan industri kerajinan Kota Tasikmalaya yang sebelumnya sudah terbangun.
"Sehingga dengan bantuan anggaran tersebut, pada tahun 2021 sudah dibangun tiga gedung tambahan yaitu gedung pusat promosi dan pemasaran di area depan, gedung area produksi dan gedung klinik bisnis serta taman di area belakang," tutur Yusuf.
Selain itu, kata Yusuf, pembangunan pusat pengembangan industri kerajinan sebagai sentra industri kreatif juga sebagai respons tuntutan dalam meningkatkan mutu dan kesiapan pada pelaku industri kerajinan untuk menghadapi repolusi industri 4.0 yang salah satunya dengan
"Selain memfasilitasi terciptanya berbagai inovasi dalam industri kerajinan Kota Tasikmalaya, keberadaan Gedung PPIK ini sangat penting dalam upaya meningkatkan produktivitas pekerja dan pelaku usaha," katanya.
Keberadaan Gedung PPIK juga diharapkan tidak hanya dimanfaatkan oleh kalangan pelaku industri kerajinan.
"Namun juga oleh seluruh lapisan masyarakat dengan menjadikan PPIK sebagai pusat wisata edukatif, taman teknologi, pusat pelatihan, pameran dan berbagai kegiatan lainnya yang berhubungan dengan induatri kerajinan dan kreatif di Kota Tasikmalaya," ujarnya.*